Apa yang kita lihat pada diri kita saat ini, bisa jadi sebagian besar
adalah pilihan kita sendiri, lebih tepatnya akumulasi dari seluruh pilihan kita
pada masa lalu. Posisi kita dalam pekerjaan kita sekarang adalah hasil dari
pilihan-pilihan hidup kita di masa lalu. Pendamping hidup kita adalah cerminan
dari pilihan-pilihan kita di masa lalu. Mungkin, tabungan dan isi dompet kita
saat ini pun bisa mewakili pilihan-pilihan yang kita buat semasa hidup di masa
lalu. Semua skill kita pun adalah
hasil dari pilihan-pilihan yang kita buat di masa lalu.
Ketika kita melihat seseorang bisa membaca al-Qur’an dengan mahir dan
baik, itu mencerminkan akan usahanya yang keras dalam belajar membaca al-Qur’an
di masa lalu. Sama halnya ketika kita melihat seseorang yang sukses dalam
materi, ini menandakan betapa banyak dan luas usaha yang telah dia lakukan
dalam meraih posisi seperti itu, meskipun kita tidak menyaksikan secara langsung.
Berdasarkan prinsip ini, tidak ada seorangpun manusia yang layak untuk
dianggap ‘wah’ dan seolah ‘mengawang-awang’, tak mungkin bisa dikejar.
Kebanyakan diantara manusia memandang hanya pada hasil akhir, tanpa memikirkan
proses pilihan-pilihan apa saja yang telah dijalani untuk mencapai kondisi
akhir tersebut.
Banyak mata terkesima ketika melihat video Maradona saat
melewati pemain Inggris dan mencetak gol, seolah-olah itu adalah bakat langit
yang diberikan kepadanya. Pada saat yang sama, mereka seolah-olah melupakan
bahwa hasil akhir yang dicapai Maradona itu adalah hasil dari pilihan-pilihan yang
dia buat pada masa lalu, dan selanjutnya melakukan pembenaran bahwa semua itu
karena bakatnya yang luar biasa.
Hidup adalah pilihan. Oleh karena itu, kita sesungguhnya dapat menilai
seperti apa pilihan-pilihan yang dibuat pada masa lalu seseorang cukup dengan
hanya melihat keadaannya sekarang.
Kita juga dapat ‘melihat’ masa depan seseorang dari pilihan-pilihan yang
dia buat saat ini. Keadaan di masa depan ditentukan oleh pilihan-pilihan yang
kita buat saat ini.
Sekali lagi, hidup adalah pilihan. Apa yang kita lihat pada diri kita
hari ini, dan apa yang kita lihat pada diri orang lain hari ini adalah hasil
dari pilihan-pilihan yang kita dan mereka buat di masa lalu. Keadaan hidup kita
masa depan akan ditentukan oleh apa saja yang kita pilih saat ini. Sekarang
pun, sebenarnya kita sedang menulis kisah hidup kita sendiri di sebuah buku
yang mempunyai judul dengan nama kita sendiri, dan saat inipun kita sedang
menuliskannya, setiap hari lembar demi lembar. Anehnya, terkadang kita melihat
orang-orang yang tidak menyesuaikan pilihan hidupnya dengan yang dia inginkan.
Muda foya-foya, tua kaya-raya, mati masuk surga, sebuah slogan yang ngawur,
yang tidak mungkin akan terjadi karena hidup adalah pilihan.
Dengan memahami hal ini maka apabila seseorang menginginkan untuk
menjadi seperti seseorang yang lain, dan mendapatkan apa yang ia inginkan,
dengan mudah ia dapat melakukannya dengan cara mengubah setiap pilihan dalam
hidupnya sesuai dengan pilihan orang yang dia inginkan untuk diikuti.
Sesederhana itukah? Ya, memang sesederhana itu!
Rasulullah Muhammad SAW adalah seorang manusia yang sudah pasti masuk
surga Allah, dan Rasulullah SAW memasukinya karena pilihan-pilihan yang beliau
buat semasa hidupnya. Dengan kata lain, apabila kita mengikuti setiap pilihan
yang dibuat Rasulullah SAW dalam menjalani hidupnya, maka sudah dapat
dipastikan kita akan memasuki surga yang sama-sama dimasuki oleh Rasulullah
SAW.
Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai. (HR. Bukhari)
Rasulullah SAW memilih untuk memperjuangkan dakwah Islam dengan taruhan
nyawa dan habisnya seluruh hartanya. Beliau SAW juga mencontohkan kepada kita
bahwa beliau memilih untuk mendapatkan risiko dakwah yang menjadi pilihan
hidupnya berupa lemparan batu, cekikan, pukulan, hinaan, dan percobaan
pembunuhan daripada harus bergabung dalam sistem yang sama dengan kaum Quraisy
jahiliyah. Beliau SAW juga memilih untuk menghabiskan seluruh waktunya untuk
memikirkan ummat dan beribadah kepada Allah, walaupun jaminan surga telah ada
untuknya. Beliau SAW memilih untuk banyak beristighfar, berdzikir dan
bershadaqah di jalan Allah ketimbang memuaskan hawa nafsu.
Beliau SAW juga
memilih menjadi sahabat yang paling setia, dan suami yang paling romantis
selain seorang ahli strategi yang unggul. Semua pilihan yang dibuat Rasulullah
SAW adalah pilihan yang istimewa dan menghantarkannya pada posisi di surga.
Apabila kita mengikuti dan memilih setiap hal yang beliau SAW pilih, maka
dipastikan kita pun berada di tempat yang sama sebagaimana tempat beliau SAW.
Keadaan kita esok hari ditentukan oleh pilihan kita hari ini. Keadaan
kita pada tahun depan juga merupakan hasil akumulatif dari pilihan-pilihan yang
kita buat dari hari ini sampai sehari sebelum tahun depan. Sama halnya dengan
tempat akhirat kita yang akan ditentukan oleh semua pilihan yang kita buat
sebelum datangnya ajal.
Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan
tambahannya... (QS. Yunus : 26)
Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan (mendapat) balasan yang
setimpal dan mereka ditutupi kehinaan... (QS. Yunus : 27)
Seorang mukmin yang menginginkan surga Allah di akhirat kelak, tentu dia
akan selalu menyesuaikan setiap perbuatan dan pilihannya di dunia agar selaras
dengan perintah dan larangan Allah SWT. Dengan penuh kesadaran, setiap pilihan
yang ia buat akan mendekatkan atau menjauhkannya dari surga Allah. Apabila
seseorang justru tidak mau menyesuaikan seluruh perbuatannya dengan perintah
dan larangan Allah maka sejatinya dia telah memilih tempat akhirat selain surga
bagi dirinya sendiri.
Kesungguhan dan keseriusan seseorang dalam mewujudkan keinginan masa
depannya dapat dinilai dari pilihan-pilihan yang mereka buat pada saat ini.
Kesungguhan adalah sebuah niat yang kuat dan tidak akan putus sebelum
keinginannya tercapai. Keseriusan adalah melakukan aksi konkret yang relevan
dengan besarnya keinginan. Apabila pilihan-pilihan yang dibuat adalah pilihan
yang tidak berkorelasi dan tidak relevan dengan besarnya keinginan, maka kita
dapat menyimpulkan bahwa orang ini tadak serius dan bersungguh-sungguh dalam
mencapai keinginannya.
Hidup adalah pilihan yang kita pilih dengan bebas. Tidak ada seorangpun
yang bisa memaksa untuk memilihkan jalan hidup bagi kita. Kalaupun ada orang
lain yang menentukan pilihan bagi kita, kita masih punya pilihan, apakah mau
menuruti pilihan itu atau tidak? Pilihan hidup yang kita buat 100% dalam
kendali kita. Memilih atau tidak memilih juga termasuk sebuah pilihan. Setiap
saat kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang harus kita tentukan.
Banyak orang yang tidak suka keadaannya yang sekarang, mereka
mengeluhkan kondisi ekonomi yang pas-pasan, keluarga yang berantakan, keahlian
yang pas-pasan, jabatan yang tidak kunjung naik, dan keluhan lainnya. Namun
sayang sekali, mereka hanya membatasinya sampai pada keluhan, tanpa menyadari
bahwa semua yang mereka keluhkan adalah hasil pilihan mereka sendiri. Artinya,
selama mereka tetap mengeluh akan keadaannya dan tidak berubah dan melakukan
pilihan yang berbeda, maka hidupnya sudah dipastikan tetap dalam keadaan yang
sama. Apabila kita ingin keadaan kita berubah, maka konsekuensinya adalah
segera mengganti pilihan-pilihan hidup kita. Kita harus berubah.
Sumber : Beyond the Inspiration /
Karya: Felix Y. Siauw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar