dari : moslemmuda.wordpress.com
Perintah untuk tidak berkhalwat (berdua-duaan) antara seorang pria dan
wanita yang bukan mahram selama ini dipatuhi seorang mukmin sebagai ketaatan
kepada Allah dan Rasul-Nya. Tapi, jarang dari kita yang mengetahui alasan
ilmiah dibalik perintah itu.
Kenapa hal itu dilarang dan dianggap berbahaya oleh syariat Islam? Bagian
tubuh kita yang mana yang ternyata berpengaruh terhadap kondisi khalwat itu?
Baru-baru ini, sebuah penelitian membuktikan bahaya berkhalwat tersebut.
Para peneliti di Universitas
Valencia menegaskan bahwa seorang yang berkhalwat dengan wanita menjadi daya
tarik yang akan menyebabkan kenaikan sekresi hormon kortisol. Kortisol adalah
hormon yang bertanggung jawab terhadap terjadinya stres dalam tubuh. Meskipun subjek
penelitian mencoba untuk melakukan penelitian atau hanya berpikir tentang
wanita yang sendirian dengannya hanya dalam sebuah simulasi penelitian, namun
hal itu tidak mampu mencegah tubuh dari sekresi hormon tersebut.
“Cukuplah anda duduk selama 5
menit dengan seorang wanita. Anda akan memiliki proporsi tinggi dalam
peningkatan hormon tersebut,” inilah temuan studi ilmiah baru-baru ini yang
dimuat pada Daily Telegraph!
Para ilmuwan mengatakan bahwa hormon kortisol sangat penting bagi tubuh
dan berguna untuk kinerja tubuh tetapi dengan syarat mempu meningkatkan
proporsi yang rendah, namun jika meningkat hormon dalam tubuh dan berulang
terus proses tersebut, maka yang demikian dapat menyebabkan penyakit serius
seperti penyakit jantung dan tekanan darah tinggi dan berakibat pada diabetes
dan penyakit lainnya yang mungkin meningkatkan nafsu seksual.
Bentuk yang menyerupai alat proses hormon penelitian tersebut berkata
bahwa stres yang tinggi hanya terjadi ketika seorang laki-laki berkhalwat
dengan wanita asing (bukan mahram), dan stres tersebut akan terus meningkat
pada saat wanitanya memiliki daya tarik lebih besar! Tentu saja, ketika seorang
pria bersama dengan wanita yang merupakan saudaranya sendiri atau saudara dekat
atau ibunya sendiri tidak akan terjadi efek dari hormon kortisol. Seperti halnya
ketika pria duduk dengan seorang pria aneh, hormon ini tidak naik. Hanya ketika
sendirian dengan seorang pria dan seorang wanita yang aneh!
Para peneliti mengatakan bahwa pria ketika ada wanita asing di sisinya,
dirinya dapat membayangkan bagaimana membangun hubungan dengannya (jika tidak
emosional). Dan dalam penelitian lain para ilmuwan menekankan bahwa situasi ini
(untuk melihat wanita dan berpikir tentang mereka) jika diulang, mereka
memimpin dari waktu ke waktu untuk penyakit kronis dan masalah psikologis
seperti depresi.
Nabi SAW Mengharamkan Khalwat
Kita semua tahu hadits yang terkenal mengatakan: “Tidak ada orang yang seorang laki-laki berkhalwat dengan wanita
kecuali setan adalah yang ketiga,” hadits ini menegaskan diharamkannya
berkhalwat bagi seorang pria dengan wanita asing atau bukan mahramnya. Karena itu,
Nabi SAW melalui syariat ini menginginkan kita menghindari banyak penyakit
sosial dan fisik.
Ketika seorang mukmin mampu menghindari diri dari melihat wanita (yang
bukan mahram) dan menghindari diri dari berkhalwat dengan mereka, maka ia mampu
mencegah penyebaran amoralitas, dan dengan demikian melindungi masyarakat dari
penyakit epidemi dan masalah sosial, dan mencegah individu dari berbagai
penyakit.
Kami sampaikan kepada mereka yang tidak puas dengan agama kami yang
hanif: Bukankah Islam sebagai agama yang layak dihormati dan diikuti?
Sumber : eramuslim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar