Sabtu, 28 Februari 2015

Ultralight Hiking / Backpacking

   Ultralight Hiking / Backpacking (UH) adalah suatu cara atau teknik melakukan perjalanan ke alam bebas dengan membawa peralatan dan perbekalan yang ringan dan tanpa meninggalkan prinsip-prinsip safety prosedur serta kenyamanan kita selama berada di alam bebas.
   UH merupakan konsep memanajemen perjalanan dalam kegiatan alam bebas dengan cara mengurangi seminimal mungkin beban yang kita bawa tanpa harus mengorbankan aspek keamanan dalam perjalanan itu. Jadi sederhananya, kita diajak untuk pintar-pintar dalam memilah peralatan pendakian yang tepat guna, dengan pertimbangan bobot yang ringan. Hal ini tentunya membutuhkan perencanaan perbekalan yang matang dari para pendaki. Kuncinya bukan dengan meninggalkan peralatan-peralatan pendakian yang utama, seperti tenda atau sleeping bag, namun menggantinya dengan peralatan yang punya bobot lebih ringan atau mencari barang yang memiliki banyak fungsi.
   Apakah aman? Setiap UH membawa semua peralatan yang sama tingkat safety pointnya seperti halnya yang dibawa oleh hiker atau trekker pada umumnya. Seperti pakaian, alat tidur, shelter, P3K, wadah air dll. Tetapi, seperti hal lainnya dalam hidup ini, tidak ada garansi bagi yang tidak berpengalaman, salah keputusanlah yang menyebabkan masalah dalam pendakian, bukanlah peralatan.
   Ini bisa terjadi pada seseorang yang membawa banyak peralatan tanpa mengerti untuk apa dan kapan digunakannya. Biasakanlah diri dengan teknik pendakian, serta dengan peralatan, dan juga biasakanlah latihan emergency teknik dan diatas semua itu adalah berlatih untuk mengambil keputusan yang tepat. Semakin sering kita berlatih maka akan semakin mengerti bagaimana meminimalkan peralatan tanpa mengurangi kenyamanan kita.

Peralatan UH
   Saat ini ada banyak sekali peralatan yang dibuat dan dirancang seringan mungkin. Akan tetapi harganya masih sangat mahal, meskipun begitu begitu kita bisa merancangnya sendiri dan membuatnya, tentu saja biayanya jauh lebih murah.

1. Ransel
   Semakin sedikit dan simpel peralatan yang dibawa maka akan semakin kecil ransel yang dibutuhkan, hal tersebut juga merupakan kunci dari ultralight. Semakin simple suatu peralatan maka semakin kecil tempat yang dibutuhkan maka akan semakin banyak makanan yang bisa dibawa. Rencanakanlah dengan seksama lama perjalanan dan jumlah makanan yang dibawa. Carilah ransel yang simple dan ringan, ukuran 30L atau 40L sangat cocok untuk ultralight.
    Jadi kalau dilihat mungkin modelnya lebih mirip backpack atau semi keril aja. Produsen lokal yang sudah cukup baik membidik konsep ini belum banyak, yang saya perhatikan adalah brand Eiger, Consina, atau Cozmeed.

2. Sleeping Bag


   Untuk sleeping bag yang harus diperhatikan adalah bobot vs kenyamanan dan ketahanan cuaca. Semakin ringan bobot SB biasanya tingkat kenyamanan dan pertahanannya dari hawa dingin juga berkurang. Namun setidaknya yang bisa jadi patokan, SB jangan kelewat berat atau kelewat ringan. Pilihlah yang pertengahan dan kita merasa benar-benar nyaman dengannya. Produk lokal yang saya percaya untuk saat ini adalah Eiger dengan SB model muminya.

3. Matras



   Untuk matras atau alas tidur, saat ini ada bahan alumimium foil berlapis busa yang sangat ringan dan bisa dilipat, mekipun tipis tapi kemampuan aluminium menahan uap lembab dari tanah sangat baik sekali, jenis matrass ini tersedia dalam ukuran yang lebar dan cukup untuk tenda atau bivy untuk satu orang.

4. Tenda / Shelter


   Shelter adalah suatu keharusan jika akan bermalam di alam bebas. Ada berbagai jenis shelter atau bivy ultralight untuk kapasitas satu orang. Trap juga bisa kita jadikan shelter, dengan sedikit improvisasi trap bisa dijadikan sebuah shelter yang nyaman dan tentu saja ringan dan tanpa kehilangan fungsinya sebagai shelter.

5. Alat Masak


   Ada banyak sekali alat masak ultralight untuk penggunaan satu atau dua orang, sebagai contoh disini kompor spritus dengan satu nesting dan penutupnya yang juga bisa berfungsi sebagai penggorengan. Selain kompor jenis spritus saat ini juga tersedia di pasaran kompor gas ultralight buatan Primuss Sweden.

6. Gelas


   Untuk cup minum model sierra cup adalah pilihan yang baik sekali, karena selain bisa digunakan sebagai tempat minum kita juga bisa menggunakannya sebagai wadah untuk membuat egg scramble atau jenis masakan simple lainnya, serta juga bisa dipakai untuk menghangatkan jagung manis dan lainya tergantung improvisasi.

7. Tempat Air Minum


Tempat minum lipat dari plastik atau kulit sangat praktis dan tidak memakan tempat saat kosong. Ada banyak sekali botol lipat saat ini beredar di pasaran, baik itu keluaran nalgene ataupun playtipus. Dan meskipun dalam keadaan diisi air tutupnya sangat rapat dan tidak bocor. Selain itu tempat air lipat untuk membawa air dari lokasi mata air ke tempat camping juga dibutuhkan yang praktis dan bisa dilipat. dibandingkan dengan botol aluminium atau plastik.

8. Pakaian


   Jaket polar dan goretex adalah pilihan yang baik untuk isolasi dingin dan udara lembab, dan ponco adalah pilihan baik juga untuk perlindungan terhadap hujan, disamping bisa digunakan sebagai alas. Untuk pakaian bawalah pakaian yang sesuai dengan musim saat anda mengadakan perjalanan, t-shirt katun dan celana pendek katun tipis sangat baik untuk musim kemarau. Usahakan untuk merencanakannya seefisien mungkin agar tidak kelebihan atau kekurangan.

Hal lainnya adalah sama dengan peralatan petualangan lainnya, seperti senter, navigasi aids, survival kits, P3K praktis, dan lainnya. Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya dalam perencanaan sebuah perjalanan dengan prinsip ultralight, adalah packing makanan. Buanglah setiap kotak atau bungkus makanan yang tidak penting, jika makanan bisa dipindahkan kedalam kantong plastik akan lebih mudah lagi dibanding jika tetap harus dalam kotaknya yang akan memakan tempat di dalam ransel serta tentu saja tambahan berat. Didalam UH, berat ekstra 1 ons saja akan sangat mempengaruhi perjalanan kita.


Sumber : http://www.belantaraindonesia.org/2012/01/ultralight-backpacking.html dan http://www.kaskus.co.id/thread/54c71bd1a1cb1720148b4567/ultralight-hiking-uh-mendaki-gunung-dengan-beban-super-ringan-namun-tetap-aman/?ref=postlist-98&med=recommended_for_you

Tentang Street Photography (Fotografi Jalanan)

Jangan sembunyikan lagi minat fotografimu yang ada selama ini. Pergilah berburu ke luar, tak perlu jauh-jauh, perhatikan saja kehidupan jalanan di sekitar tempat tinggal

   Kehidupan jalanan, ruang terbuka, maupun ruang publik menjadi fokus dalam street photography. Inilah yang menjadikannya unik dan berbeda dari jenis fotografi lainnya.
   Tidak ada rekayasa dalam mengabadikan kejadian di ruang publik: insting dan sikap spontan sang fotografer menjadi kunci utama dalam proses pengambilan gambar. Entah itu perilaku orang, lingkungan, cuaca, kebisingan kota, dan lain sebagainya, semua akan tertangkap oleh kamera. Orang yang ditampilkan dalam foto bukanlah individu yang penting namanya, melainkan tokoh anonim dari situasi jalanan pada umumnya. Dengan aliran ini, kamu dapat membuat rangkaian cerita dari aktivitas sehari-hari orang yang hidup di sekitarmu. Bukankah menghabiskan masa muda untuk merekam dunia di sekitarmu adalah ide yang baik?

Kamera sederhana pun mampu mengantarkanmu membuat foto yang bernyawa, Tak perlu peralatan mahal

   Street photography membutuhkan 80% keberanian dan 20% keahlian. Jadi yang paling penting adalah berani dulu untuk mengeluarkan kameramu. Jika kamu mampu berlatih secara konsisten, hasil foto yang bagus bukan mustahil.
   Tidak perlu jauh-jauh bepergian keluar kota atau ke tempat eksotis yang mahal untuk mendapatkan gambar yang bagus. Obyek foto selalu berada di sekitar kamu tanpa peduli akan waktu hari dalam keadaan mendung, terik, maupun hujan sekalipun.

Bawa peralatan seminimal mungkin dan bergeraklah sesunyi mungkin agar kamu tak mengganggu subjekmu

   Tidak perlu membawa tripod, speedlight, flash, lightmeter, dan lain sebagainya karena kamu akan terlihat aneh di mata para pejalan kaki yang sedang berlalu lalang di tengah kota. Gunakan lensa yang memiliki jarak lebar dan hindari penggunaan lensa tele. Kamu akan terlihat mencurigakan ketika menggunakan lensa tele yang memiliki bentuk yang besar dan objek yang akan kamu potret tentu akan merasa tidak nyaman.
   Jangan lupa untuk mempelajari teknik dasar fotografi, seperti, teknis komposisi, angle, dan penguasaan alat. Kamu juga bisa bereksperimen dengan melanggar aturan fotografi (seperti foto blur, dead center) agar tercipta karya yang artistik.

Pastikan juga kamu ‘invisible’ dan menyatu dengan lingkungan memotretmu. Jika perlu, gantungkan saja kamera di lehermu

   Invisible disini bukan berarti kamu harus menyembunyikan dirimu seperti sniper yang siap menembak mangsanya. Tetapi berusaha senatural mungkin untuk tetap membumi dan menyatu dengan lingkungan tempat kamu mengambil gambar. Pakaian sederhana yang kamu pakai akan membuat orang sekitar nyaman akan kehadiranmu. Gantungkan kamera di leher atau pegang kameramu setiap saat, secara psikologis, orang sekitar akan tahu bahwa kamu akan memotret sehingga mereka merasa nyaman ketika sewaktu-waktu kamu memotret mereka.

Tajamkan pandangan mata dan perhatikan keadaan sekitar, hal yang sering kita lihat secara berulang-ulang akan lebih menarik jika kita lihat dari berbagai sudut pandang

   Tajamkan pandanganmu untuk melihat keadaan sekitar, perhatikan arah cahaya matahari, ada kalanya pada jam-jam tertentu, bayangan berbentuk siluet yang dihasilkan akan menjadi menarik dan sinar kuat dari matahari (flare) yang dihasilkan akan memberi efek yang lebih artistik terasa dalam bingkai fotomu. Perhatikan elemen jalanan di sekitar kamu, papan iklan, sepeda, arsitektur bangunan dapat mempercantik karya kamu dan mata kamu harus selalu jeli melihat momen yang ada, karena kejadian yang menakjubkan terkadang tidak akan terjadi untuk yang kedua kalinya.

Interaksi sosial adalah kunci menghasilkan foto yang menakjubkan. Tersenyumlah, karena dalam kebanyakan kasus, orang akan membalas senyummu

   Keajaiban senyum memang tidak ada batasnya, apalagi jika kamu sedang melakukan fotografi jalanan. Perhatikan ketika kamu mengambil foto seseorang, kemudian orang yang kamu potret melihatmu dengan pandangan yang aneh, cukup perlihatkan senyum yang tulus maka 95% orang tersebut akan berbalik tersenyum kepadamu. Lebih sering tersenyum akan membuat kamu semakin rileks dan atmosfer yang tercipta antara kamu dan orang sekitar akan menjadi lebih hangat, karena mereka akan menganggapmu sebagai seorang penghobi, bukan fotografer mencurigakan yang sedang mencari mangsa.
   Jika, subjek yang kamu foto merasa keberatan fotonya diambil olehmu, berbesarhatilah dan perlihatkan hasil foto yang kamu ambil, terangkan secara singkat mengapa kamu mengambil frame tersebut, minta maaflah dengan tulus dan tersenyumlah.

Lupakan sejenak photoshop, hasil fotomu akan terlihat lebih bercerita dan terlihat natural

   Foto tanpa editing akan menghasilkan cerita yang jujur dan natural, orang yang melihat fotomu akan merasakan hal sama seperti saat kamu mengambil objek tersebut. Jika kamu bosan dengan foto berwarna, efek monokrom bisa menjadi pilihan. Foto hitam-putih akan memberikan kemampuan untuk menyingkirkan elemen-elemen warna yang mengganggu dalam frame dan akan menjadikan orang yang melihat foto kita untuk lebih fokus kepada subjek.

Kamu harus hunting lebih dari beberapa kali karena hasil fotomu akan terpengaruh pada suasana hati

   Jangan lantas berdiam diri ketika suasana hatimu tidak menyenangkan. berburu foto ketika marah, sedih, maupun senang akan memberikan efek yang berbeda dari setiap foto yang kamu ambil, sudut pandangmu akan semakin luas. Frame foto yang kamu pilih akan mengikuti suasana hatimu, sehingga portofoliomu tidak akan monoton dengan hasil yang sama di setiap fotonya.

Fotografi harus kamu lakukan dengan perlahan dan sabar

   Belajarlah bersabar untuk mengunggu momen yang menarik, kamu bukan fotografer jurnalis yang dikejar oleh deadline, rasakan waktu berjalan perlahan dan perhatikan gerak-gerik  dan perilaku orang sekitar yang terkadang akan membuat kita berdecak kagum. Amati scene yang ada di sekitarmu, lihat potensi, antisipasi hal terpenting untuk menentukan saat paling tepat untuk menekan shutter.

   Bagi para pemula terkadang timbul rasa was-was yang akan menghantui ketika melakukan fotografi jalanan. Wajar, karena kamu memotret orang yang tidak kamu kenal, bahkan orang tersebut baru pertama kali kamu temui. Lebih dari sekedar memotret di ruang publik, street photography menuntut perilaku “membumi” sang fotografer untuk bisa hadir dalam keramaian suasana tanpa perlu merusak suasana.

Tunggu apalagi? ambil kameramu sekarang juga dan dokumentasikan kehidupan di jalanan sekitarmu, karena sesuatu yang telah lewat tidak akan bisa kita kembalikan, namun hanya bisa dirasakan melalui gambar yang terambil oleh kamera.

Sumber : http://www.hipwee.com/tips/street-photography-cara-membuktikan-bakat-fotografimu-yang-terpendam-selama-ini/