Sabtu, 28 Februari 2015

Tentang Street Photography (Fotografi Jalanan)

Jangan sembunyikan lagi minat fotografimu yang ada selama ini. Pergilah berburu ke luar, tak perlu jauh-jauh, perhatikan saja kehidupan jalanan di sekitar tempat tinggal

   Kehidupan jalanan, ruang terbuka, maupun ruang publik menjadi fokus dalam street photography. Inilah yang menjadikannya unik dan berbeda dari jenis fotografi lainnya.
   Tidak ada rekayasa dalam mengabadikan kejadian di ruang publik: insting dan sikap spontan sang fotografer menjadi kunci utama dalam proses pengambilan gambar. Entah itu perilaku orang, lingkungan, cuaca, kebisingan kota, dan lain sebagainya, semua akan tertangkap oleh kamera. Orang yang ditampilkan dalam foto bukanlah individu yang penting namanya, melainkan tokoh anonim dari situasi jalanan pada umumnya. Dengan aliran ini, kamu dapat membuat rangkaian cerita dari aktivitas sehari-hari orang yang hidup di sekitarmu. Bukankah menghabiskan masa muda untuk merekam dunia di sekitarmu adalah ide yang baik?

Kamera sederhana pun mampu mengantarkanmu membuat foto yang bernyawa, Tak perlu peralatan mahal

   Street photography membutuhkan 80% keberanian dan 20% keahlian. Jadi yang paling penting adalah berani dulu untuk mengeluarkan kameramu. Jika kamu mampu berlatih secara konsisten, hasil foto yang bagus bukan mustahil.
   Tidak perlu jauh-jauh bepergian keluar kota atau ke tempat eksotis yang mahal untuk mendapatkan gambar yang bagus. Obyek foto selalu berada di sekitar kamu tanpa peduli akan waktu hari dalam keadaan mendung, terik, maupun hujan sekalipun.

Bawa peralatan seminimal mungkin dan bergeraklah sesunyi mungkin agar kamu tak mengganggu subjekmu

   Tidak perlu membawa tripod, speedlight, flash, lightmeter, dan lain sebagainya karena kamu akan terlihat aneh di mata para pejalan kaki yang sedang berlalu lalang di tengah kota. Gunakan lensa yang memiliki jarak lebar dan hindari penggunaan lensa tele. Kamu akan terlihat mencurigakan ketika menggunakan lensa tele yang memiliki bentuk yang besar dan objek yang akan kamu potret tentu akan merasa tidak nyaman.
   Jangan lupa untuk mempelajari teknik dasar fotografi, seperti, teknis komposisi, angle, dan penguasaan alat. Kamu juga bisa bereksperimen dengan melanggar aturan fotografi (seperti foto blur, dead center) agar tercipta karya yang artistik.

Pastikan juga kamu ‘invisible’ dan menyatu dengan lingkungan memotretmu. Jika perlu, gantungkan saja kamera di lehermu

   Invisible disini bukan berarti kamu harus menyembunyikan dirimu seperti sniper yang siap menembak mangsanya. Tetapi berusaha senatural mungkin untuk tetap membumi dan menyatu dengan lingkungan tempat kamu mengambil gambar. Pakaian sederhana yang kamu pakai akan membuat orang sekitar nyaman akan kehadiranmu. Gantungkan kamera di leher atau pegang kameramu setiap saat, secara psikologis, orang sekitar akan tahu bahwa kamu akan memotret sehingga mereka merasa nyaman ketika sewaktu-waktu kamu memotret mereka.

Tajamkan pandangan mata dan perhatikan keadaan sekitar, hal yang sering kita lihat secara berulang-ulang akan lebih menarik jika kita lihat dari berbagai sudut pandang

   Tajamkan pandanganmu untuk melihat keadaan sekitar, perhatikan arah cahaya matahari, ada kalanya pada jam-jam tertentu, bayangan berbentuk siluet yang dihasilkan akan menjadi menarik dan sinar kuat dari matahari (flare) yang dihasilkan akan memberi efek yang lebih artistik terasa dalam bingkai fotomu. Perhatikan elemen jalanan di sekitar kamu, papan iklan, sepeda, arsitektur bangunan dapat mempercantik karya kamu dan mata kamu harus selalu jeli melihat momen yang ada, karena kejadian yang menakjubkan terkadang tidak akan terjadi untuk yang kedua kalinya.

Interaksi sosial adalah kunci menghasilkan foto yang menakjubkan. Tersenyumlah, karena dalam kebanyakan kasus, orang akan membalas senyummu

   Keajaiban senyum memang tidak ada batasnya, apalagi jika kamu sedang melakukan fotografi jalanan. Perhatikan ketika kamu mengambil foto seseorang, kemudian orang yang kamu potret melihatmu dengan pandangan yang aneh, cukup perlihatkan senyum yang tulus maka 95% orang tersebut akan berbalik tersenyum kepadamu. Lebih sering tersenyum akan membuat kamu semakin rileks dan atmosfer yang tercipta antara kamu dan orang sekitar akan menjadi lebih hangat, karena mereka akan menganggapmu sebagai seorang penghobi, bukan fotografer mencurigakan yang sedang mencari mangsa.
   Jika, subjek yang kamu foto merasa keberatan fotonya diambil olehmu, berbesarhatilah dan perlihatkan hasil foto yang kamu ambil, terangkan secara singkat mengapa kamu mengambil frame tersebut, minta maaflah dengan tulus dan tersenyumlah.

Lupakan sejenak photoshop, hasil fotomu akan terlihat lebih bercerita dan terlihat natural

   Foto tanpa editing akan menghasilkan cerita yang jujur dan natural, orang yang melihat fotomu akan merasakan hal sama seperti saat kamu mengambil objek tersebut. Jika kamu bosan dengan foto berwarna, efek monokrom bisa menjadi pilihan. Foto hitam-putih akan memberikan kemampuan untuk menyingkirkan elemen-elemen warna yang mengganggu dalam frame dan akan menjadikan orang yang melihat foto kita untuk lebih fokus kepada subjek.

Kamu harus hunting lebih dari beberapa kali karena hasil fotomu akan terpengaruh pada suasana hati

   Jangan lantas berdiam diri ketika suasana hatimu tidak menyenangkan. berburu foto ketika marah, sedih, maupun senang akan memberikan efek yang berbeda dari setiap foto yang kamu ambil, sudut pandangmu akan semakin luas. Frame foto yang kamu pilih akan mengikuti suasana hatimu, sehingga portofoliomu tidak akan monoton dengan hasil yang sama di setiap fotonya.

Fotografi harus kamu lakukan dengan perlahan dan sabar

   Belajarlah bersabar untuk mengunggu momen yang menarik, kamu bukan fotografer jurnalis yang dikejar oleh deadline, rasakan waktu berjalan perlahan dan perhatikan gerak-gerik  dan perilaku orang sekitar yang terkadang akan membuat kita berdecak kagum. Amati scene yang ada di sekitarmu, lihat potensi, antisipasi hal terpenting untuk menentukan saat paling tepat untuk menekan shutter.

   Bagi para pemula terkadang timbul rasa was-was yang akan menghantui ketika melakukan fotografi jalanan. Wajar, karena kamu memotret orang yang tidak kamu kenal, bahkan orang tersebut baru pertama kali kamu temui. Lebih dari sekedar memotret di ruang publik, street photography menuntut perilaku “membumi” sang fotografer untuk bisa hadir dalam keramaian suasana tanpa perlu merusak suasana.

Tunggu apalagi? ambil kameramu sekarang juga dan dokumentasikan kehidupan di jalanan sekitarmu, karena sesuatu yang telah lewat tidak akan bisa kita kembalikan, namun hanya bisa dirasakan melalui gambar yang terambil oleh kamera.

Sumber : http://www.hipwee.com/tips/street-photography-cara-membuktikan-bakat-fotografimu-yang-terpendam-selama-ini/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar