Minggu, 24 Januari 2016

7 Khasiat Air Kelapa


  Air kelapa merupakan salah satu minuman yang sangat diminati karena rasanya yang segar dan manis. Selain mudah dijumpai, dibalik segarnya buah kelapa ternyata juga menyimpan khasiat yang sangat penting bagi tubuh. Selain untuk menghilangkan dahaga, air kelapa juga kaya akan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Berikut beberapa manfaat air kelapa yang dikutip dari Deusche Welle.

Membantu Menurunkan Berat Badan
Kandungan lemak dalam air kelapa sangat rendah, jadi tidak perlu takut mengkonsumsi air kelapa dalam jumlah banyak. Selain itu, air kelapa juga bisa mengurangi rasa lapar dan cepat membuat anda merasa kenyang.

Kaya Nutrisi
Tidak seperti minuman isotonik industrial yang dijual di pasaran, air kelapa adalah minuman alami yang mengandung lima elektrolit penting yang ada dalam tubuh manusia. Seperti kalsium, magnesium, fosfor, potasium, dan sodium. Karena komposisinya yang unik, air kelapa bisa dinikmati oleh individu dengan kondisi kesehatan yang berbeda-beda.

Membantu Proses Pencernaan
Jika anda bermasalah dengan sistem pencernaan, air kelapa bisa membantu, karena kandungan serat yang tinggi, air kelapa juga turut mengurangi gejala refluks asam lambung.

Membantu Menurunkan Tekanan Darah
Tekanan darah pengidap hipertensi atau tekanan darah tinggi yang secara rutin mengkonsumsi air kelapa turun hingga 71%. Dibandingkan dengan minuman isotonik, air kelapa lebih kaya unsur kalium daripada sodium. Asupan unsur sodium harus dibatasi karena bisa menyebabkan hipertensi.

Minuman Hidrasi
Air kelapa lebih efektif menghidrasi tubuh manusia dibanding minuman energi yang dijual di pasaran. Setelah berolahraga, tubuh kehilangan cairan yang kaya mineral. Air kelapa adalah pengganti yang ideal, karena mengandung 294 mg potasium dan 5 mg gula alami per gelasnya. Sementara “sport drink” hanya mengandung setengah dari potasium dan lima kali jumlah gula.

Seperti Darah Manusia
Sifat air kelapa isotonik sama dengan plasma darah manusia. Dalam kondisi darurat, air kelapa bisa digunakan sebagai pengganti plasma. Di negara-negara miskin, air kelapa dimanfaatkan untuk menyelamatkan nyawa manusia.

Kulit Mulus
Bagi anda yang bermasalah dengan kulit, seperti jerawat, air kelapa bisa membersihkan kulit secara maksimal dan membuat kulit lebih mulus. Air kelapa juga melembabkan kulit dari dalam jika anda meminumnya  dan mampu mengeliminasi minyak dalam jumlah besar. Ini penjelasan mengapa ada banyak produk kosmetik yang mengandung ekstrak air kelapa.


Sumber : arrahmah.com

Sabtu, 16 Januari 2016

Sulit Berubah Menjadi Lebih Baik, Lakukan Rutinitas Ini!

dari : boundariesofthesoul.com
   Setiap insan tentu tak luput dari salah dan lupa. Hanya saja, orang-orang tertentulah yang mampu memperbaiki kesalahannya itu menjadi lebih baik. Maka, perlu ada kerja keras dan disiplin yang tinggi untuk mengubahnya. Serta keyakinan yang kuat sangat dibutuhkan demi menguatkan pendirian untuk menuju perubahan.
  Namun, saking banyaknya rintangan untuk menuju kebaikan, diri kita terasa sulit menjajakinya. Hingga lubang kesesatan itu terus saja menghampiri dan menjerumuskan kembali diri kita ke dalamnya. Berikut beberapa rutinitas agar keinginan anda untuk merasakan kekuatan iman, kejernihan hati dan kenikmatan taat akan tercapai:

Pertama, menjaga shalat lima waktu. Melaksanakannya tepat waktu, secara berjamaah, dengan penuh khusyu dan thumaninah (tenang). Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (Yaitu) orang-orang yang khusyu dalam shalatnya,” (QS. Al-Mu’minun : 1-2).

Kedua, menjauhi maksiat dan perbuatan haram, kecil maupun besar. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda, “Apapun yang kularang untuk kalian, jauhilah! Dan apapun yang kuperintahkan, laksanakan sebisa kalian!” (HR. Bukhari & Muslim). Jika terjadi sebuah dosa atau kemaksiatan yang disebabkan oleh diri anda, segeralah bertaubat kepada Allah SWT.

Ketiga, memperhatikan shalat sunnah rawatib (10-12 rakaat). Barangsiapa selalu melakukannya, akan Allah bangunkan baginya sebuah rumah di surga. Seperti terungkap dalam sebuah hadits, “Tidaklah seorang hamba muslim melaksanakan shalat 12 rakaat rawatib setiap hari selain shalat-shalat wajib, kecuali Allah telah bangun untuknya sebuah rumah di dalam surga.” (HR. Muslim).

Keempat, merutinkan shalat witir. Baik dalam keadaan muqim (menetap di suatu tempat) maupun saat bepergian, memulainya dengan satu rakaat setelah shalat Isya’ di masjid, sampai kemudian biasa melakukannya sebelum tidur dan akhirnya terbiasa melaksanakannya di akhir malam.

Kelima, menjaga bacaan al-Qur’an harian. Mulai dengan 4 lembar per hari, kemudian setelah sebulan, menambah jatah bacaan menjadi 5 lembar, sampai bisa membacanya satu juz atau lebih sehari.

Keenam, memperhatikan dzikir pagi dan petang, dan dzikir-dzikir setelah shalat lima waktu.

Ketujuh, bersemangat membaca buku-buku wawasan keislaman yang bermutu.

  Nah, program rehabilitasi iman ini tidak akan menghabiskan waktu sampai belasan jam dalam sehari. Coba lakukan saja!

Sumber : Enam Pertemuan Penuh Cahaya / Karya: Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Aidan, dikutip dari islampos.com

Jumat, 15 Januari 2016

Enyahkan Kejenuhan dari Hidupmu!


  Orang yang mengekang diri dengan satu gaya atau model hidup, sudah tentu akan dilanda kejenuhan. Itu terjadi karena jiwa manusia pada dasarnya cenderung mudah jenuh. Tabiat dasar setiap manusia adalah tidak senang berada dalam satu keadaan yang sama.
  Dan karena itu pula, maka Allah menciptakan banyak warna dan bentuk untuk suatu tempat, zaman, makanan, minuman, dan mahluk-mahluk ciptaan-Nya. Ada malam ada siang, ada dataran tinggi ada dataran rendah, ada putih ada hitam, ada panas ada dingin, dan ada manis dan ada kecut. Keberagaman dan perbedaan ini seringkali disebut Allah dalam beberapa firman-Nya, diantaranya:

Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya. (QS. An-Nahl : 69).

Dari pohon kurma yang bercabang dan tidak bercabang. (QS. Ar-Ra’d : 4).

Dan, di antara gunung-gunung itu ada garis-garis yang putih dan merah yang beraneka ragam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. (QS. Fathir : 37).

Dan, masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran). (QS. Ali Imran : 140).

  Syahdan, Bani Israel pernah merasa bosan dengan makanan paling baik mereka dan mengeluh pada Allah,

Kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. (QS. Al-Baqarah : 61).

  Al-Makmun kadang kala membaca sambil duduk, sesekali dengan berdiri, dan pada saat yang lain sambil berjalan. Dan karena itu pula ia pernah berkata, “Jiwa manusia itu sungguh sering kali jenuh.”

(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring. (QS. Ali Imran : 191).

  Ayat ini mengisyaratkan bahwa dalam beribadah pun manusia akan merasa jenuh. Oleh karena itu, maka Allah pun memberikan banyak pilihan bentuk dan cara beribadah kepada para hamba-Nya. Sebagaimana kita ketahui, Allah telah menetapkan pelbagai amalan hati, amalan lisan, amalan badan, dan ada amalan harta. Kita juga tidak hanya diwajibkan shalat, tetapi juga membayar zakat, menjalankan puasa, menunaikan haji dan ikut berjihad. Bahkan dalam shalat pun kita tak hanya disuruh berdiri saja, tetapi juga ruku’, berdiri, sujud, dan duduk.
  Semua ini mengisyaratkan bahwa siapapun yang menginginkan kepuasan, semangat yang selalu baru dan produktivitas, maka ia harus pandai membagi waktunya. Yakni, ia perlu membagi waktu kapan ia harus bekerja, merenung, dan mencari hiburan.
  Dalam hal membaca pun, anda perlu variasi; kapan anda harus membaca al-Qur’an, tafsir, sirah Rasulullah, hadits, fiqih, sejarah, sastra dan ilmu pengetahuan umum. Demikian pula dalam menjalankan kegiatan rutin harian, anda harus dapat menentukan kapan waktu untuk beribadah, mencari hiburan, mengunjungi relasi, menerima tamu, berolahraga, dan berekreasi. Dengan begitu, niscaya jiwa anda akan selalu merasa segar dan bergairah.


Sumber : La Tahzan / Karya : Dr. ‘Aidh al-Qarni

Kamis, 14 Januari 2016

3 Langkah Bahagia Hidup Sepanjang Hari

  Setiap manusia mendamba kebahagiaan. Dan, untuk kebahagiaan itu Allah menurunkan para Nabi dan Rasul agar dijadikan teladan lengkap dengan al-Qur’an sebagai panduan.
  Namun, sekalipun manusia bisa memahami dengan baik bahwa sebuah motor merk A tidak bisa diperbaiki kecuali sebagaimana panduan dari produsen motor merk A. Kebanyakan manusia gagal memahami bahwa tidak ada jalan untuk menggapai bahagia melainkan sebagaimana panduan dari Yang Maha Mencipta.
  Semua itu terjadi karena manusia sebagaimana diungkapkan pepatah Arab, “Kebanyakan manusia adalah anak dari kemauannya.” Cenderung memilih memuaskan nafsu daripada mendapatkan ketenangan. Condong memperturutkan ambisi daripada hati nurani. Dan lebih memilih kesenangan daripada keimanan.
  Padahal, andaikata apa yang dilakukan para Nabi dan Rasul tidak membahagiakan, tentu mereka akan menjadi yang pertama meninggalkan risalah Tuhan. Faktanya tidak demikian, para utusan itu justru sangat bahagia, optimis, dan terobsesi untuk menyelamatkan kehidupan umat manusia.
 Lantas, apa dan bagaimana cara yang mesti ditempuh agar kita bisa mencapai kebahagiaan sepanjnag hari dalam kehidupan dunia ini?

Pertama, Shalat
  Hingga kini, sebagian besar dari umat ini masih banyak yang enjoy meninggalkan kebutuhan hakikinya ini (shalat). Padahal, Nabi tidak pernah main-main dalam masalah shalat. Satu diantara sebab mengapa tidak sedikit orang yang meninggalkan shalat tidak lain karena anggapan mereka bahwa shalat itu beban, tidak enak dan paling nyata lemah iman, sehingga malas mendirikan shalat.
  Pada hakikatnya shalat itu adalah jalan terbaik setiap Muslim sampai pada ketenangan dan kebahagiaan.

Tegakkan shalat untuk mengingat-Ku. (QS. Thaha : 14).

Ketahuilah, dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang. (QS. Ar-Ra’du : 28).

  Hal ini menunjukkan bahwa shalat itu penting dan amat dibutuhkan oleh setiap Muslim. Pantas Rasulullah amat mendorong umatnya untuk memperhatikan tiang agama ini (shalat).
  Adalah ilustrasi menarik ketika di media sosial ada sebuah motivasi yang mengatakan bahwa saat sendi-sendi tubuh ini lelah, maka Allah memanggil kita dengan janji atau seruan yang sangat menggugah,
“Hayya alash shalat, hayya alal falah.” Artinya, “Mari dirikan shalat, mari menuju kemenangan.”
 Dengan kata lain, siapa meninggalkan shalat, ia bukan saja merobohkan agama, tetapi juga terjerembab dalam kekalahan, kegelisahan, dan kesengsaraan.
  Kemudian, logika sederhananya, kalau dipanggil kekasih hati sangat luar biasa senang, mengapa tidak demikian saat yang memanggil hati ini adalah pencipta diri sendiri? Shalat adalah panggilan Allah kepada setiap insan beriman untuk mengadu, bersandar, memohon dan berharap sepenuh hati hanya kepada-Nya.
  Mulai sekarang, berusahalah! Kemudian konsistenlah dalam mendirikan shalat! Sebab, jika Allah menempatkan shalat sebagai amal pertama yang akan dihisab, berarti tidak akan ada jaminan kebahagiaan bila hingga kini hati masih malas mendirikan shalat secara berjamaah dan tepat waktu.
  Dan, tidak kalah menarik adalah, shalat itu bisa menjauhkan hati ini dari berbuat keji dan munkar.

Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. (QS. Al-Ankabut : 45).

 Dengan demikian, jika benar-benar mendamba kebahagiaan hidup sehari-hari, jangan sekali-kali nyaman meninggalkan shalat meski hanya satu kali. Sebab, sekali ditinggal, hati manusia tidak akan pernah bebas dari gangguan setan yang mendorong hati untuk berani melakukan perbuatan-perbuatan keji dan munkar.

Kedua, Membaca al-Qur,an
  Al-Qur’an itu bukan sekadar bacaan, tetapi juga obat, penenang dan solusi jika benar-benar diresapi, dimaknai dan diamalkan. Misalnya, kala hati terserang malas, maka saat hati kita membaca dengan sebaik-baiknya ayat berikut ini,

(Allah-lah) yang menciptakan kematian dan kehidupan supaya Dia menguji kalian, siapa di antara kalian yang paling baik amalannya dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. Al-Mulk : 2).

  Membaca ayat tersebut tentu akan mendorong hati untuk terus on fire dalam mengisi hari demi hari, sehingga tidak sempat rasa malas, rasa kesal terlalu lama bersemayam di dalam hati. Selalu ada target kebaikan yang ingin diraih dari waktu ke waktu sepanjang hari.
  Oleh karena itu, mengahadirkan hati ketika membaca al-Qur’an akan sangat membantu hati kita merasakan kenikmatan dan kebahagiaan luar biasa. Sehingga senantiasa ada rasa rindu, rasa takjub dan rasa bersalah jika tidak membaca al-Qur’an dengan sepenuh hati.
  Bahkan, dalam beberapa kesempatan, jika memang memungkinkan meminta sahabat yang baik bacaan Qur’annya untuk kita itu akan jauh lebih mengesankan, karena Nabi tidak jarang juga meminta Ibn Mas’ud membacakan al-Qur’an untuk beliau.

Rasulullah SAW berkata kepadaku, “Bacakanlah kepadaku al-Qur’an.” Ibn Mas’ud berkata, “Wahai Rasulullah! Apakah saya akan membacakannya kepadamu sementara ia diturunkan kepadamu?” Beliau menjawab, “Aku senang mendengarnya dari orang selain diriku.” Maka aku pun membacakan surat an-Nisaa’, ketika sampai pada ayat (yang artinya), “Bagaimanakah jika (pada hari kiamat nanti) Kami datangkan dari setiap umat seorang saksi, dan kami datangkan engkau sebagai saksi atas mereka. (QS. An-Nisaa’ : 41). Aku angkat kepalaku, atau ada seseorang dari samping yang memegangku sehingga aku pun mengangkat kepalaku, ternyata aku melihat air mata beliau mengalir. (HR. Bukhari & Muslim).

Ketiga, Sedekah
  Sedekah ini manfaatnya luar biasa. Mari perhatikan ayat Allah ini.

Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri, dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridoan Allah, dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup, sedangkan kamu sedikit pun tidak akan dirugikan. (QS. Al-Baqarah : 272).

  Setidaknya ada beberapa manfaat langsung yang tentu akan membahagiakan hati kala diamalkan. Pertama, pahala untuk diri sendiri langsung dari Allah. Kedua, diberikan pahala yang cukup. Ketiga, kita akan mendapat keuntungan, kemenangan dan kebahagiaan. Karena sedekah tidak akan merugikan sama sekali.
  Dengan demikian mari berlatih untuk senantiasa bersedekah. Karena sedekah tidak semata soal pahala, tetapi juga ketenangan jiwa. Sebagaimana ketika pohon apel misalnya, berbuah, pasti menyenangkan hati. Seperti itulah sedekah menjadi buah dari keimanan. Semakin banyak dan ikhlas dalam sedekah, semakin kuat keimanan dalam hati.
  Semoga tiga amalan ini dapat kita biasakan dalam keseharian kita, sehingga kita tidak sempat menjadi pribadi yang sering murung, lemah semangat, lemas dan tidak bersemangat dalam menguatkan dan menyuburkan iman yang akan menjadi penyelamat kehidupan dunia-akhirat kita sendiri.


Sumber : hidayatullah.com

Selasa, 12 Januari 2016

Berhati-hatilah Saat Minum

dari : sola-fide.com
  Dianjurkan untuk tidak minum air langsung setelah makan atau pada saat makan tengah berlangsung. Hendaklah seseorang minum air setengah dari yang diinginkannya, karena yang demikian itu akan lebih mempermudah lambung mencerna makanan. Dan hendaklah dia menghindari minuman yang terlalu dingin, karena bisa mengganggu alat-alat pernafasan, khususnya setelah mengonsumsi makanan panas, makanan manis, atau buah-buahan. Disarankan juga untuk tidak mencampur antara air sumur dengan air sungai. Serta tidak minum air dengan cara menenggak. Sebab, penyakit lever seringkali disebabkan oleh cara minum seperti ini.
  Diantara petunjuk Nabi SAW dalam hal minum adalah dengan menyesap dengan bernafas di luar gelas, serta tidak minum dengan cara menenggak. Yang dimaksud menenggak adalah minum air dengan memberi ruang bagi udara untuk masuk ke dalam lambung. Sebab, masuknya udara bisa menyebabkan rasa sakit dan kembung, serta menyulitkan gerak lambung yang imbasnya lambung kesulitan mencerna makanan.
  Sedang menyesap berarti menempelkan bibir ke permukaan air. Minum dengan cara seperti itu bisa mencegah masuknya udara ke dalam lambung. Sementara Nabi SAW biasa minum dengan tiga kali teguk, sambil bernafas diantara ketiga tegukan tersebut di luar tempat minum dan bukan di dalamnya. Sehingga air bisa benar-benar disesap tanpa harus memberi ruang buat udara masuk ke lambung dan tidak juga disertai bernafas di dalamnya atau bernafas berbarengan dengan minum. Sebab, hal itu sangat berbahaya sekali, karena seringkali air akan masuk ke dalam alat pernafasan yang bisa mengakibatkan penyumbatan.
  Diriwayatkan dari Anas RA, bahwa Rasulullah SAW bernafas tiga kali saat minum. Beliau bersabda, 
“Sungguh, ini lebih mengenyangkan, menyembuhkan, dan menyegarkan.”
Anas berkata, “Aku pun bernafas tiga kali pada saat minum.” (HR. Bukhari & Muslim).

  Yang dimaksud bernafas dalam hadits di atas adalah minum yang diselang dengan tiga kali nafas, dengan melepaskan mulut  dari wadah minum. Sementara larangan Nabi tentang bernafas di tempat minum, maka yang dimaksudkan adalah minum sambil bernafas di tempat minum. Sebab, bisa jadi akan ada percikan ludah yang keluar dan mengenai minuman tersebut. Dan minuman itu bisa menjadi basi bila hal itu terjadi berulang-ulang. Dengan demikian tidak ada pertentangan antara nafas beliau saat minum dan larangan beliau untuk bernafas.
  Sedang penyelaan yang beliau lakukan terhadap air minum seperti itu memiliki manfaat yang besar, mengingat terkadang kebutuhan seseorang mendorongnya untuk mengonsumsi banyak air karena terlalu haus. Jadi, minum air sekaligus dalam jumlah banyak sangat tidak aman untuk menghilangkan rasa panas. Sementara memutusnya sampai tiga kali sangat aman untuk menghilangkan dahaga dan panas.
  Adapun bernafas itu sendiri bermanfaat untuk memasukkan udara ke batang tenggorokan dan paru-paru. Oleh karena itu, jika seseorang bernafas saat minum, maka akan ada bagian dari air yang terdorong ke jalur pernafasan. Hal ini bisa menyebabkan penyumbatan. Dan jika orang minum dan bernafas di sela-sela minumnya itu, maka dia akan aman dari hal tersebut. Sedang mengenai tiga kali nafas, karena tidak ada kebutuhan bernafas lebih dari itu. Dan sudah sepatutnya setiap orang yang minum untuk bernafas tiga kali, sebagai upaya mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW.
  Adapun yang dimaksud lebih mengenyangkan, yakni lebih mengenyangkan daripada jika diminum sekaligus. Lebih menyembuhkan, maka minum dengan tiga kali sela itu lebih bisa menyembuhkan penyakit yang diderita. Dan lebih menyegarkan, yakni lebih meringankan.
  Yang demikian itu merupakan penjelasan rinci yang sangat penuh hikmah, serta berbagai hakikat teoritis yang tidak mampu dibaca, kecuali oleh orang-orang yang mengerti dan berakal, khususnya para ulama awal dan akhir. Mudah-mudahan Allah SWT melimpahkan shalawat dan keselamatan kepada Nabi yang baik lagi suci, Muhammad, shalawat yang abadi, yang tidak berakhir.

Anas berkata, “Rasulullah telah melarang minum sambil berdiri,” (HR. Muslim).

  Imam al-Khatabi berkata, “Larangan Rasulullah ini merupakan larangan yang bersifat pencerahan dan bimbingan. Sementara Umar, Utsman, dan Ali, dan jumhur fuqaha pernah menbolehkan minum sambil berdiri. Tapi ada juga sekelompok orang yang memakruhkannya, mengingat Rasulullah sendiri terkadang minum sambil berdiri,” (HR. Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah).

Ibnu Abbas telah mengatakan, “Rasulullah telah melarang minum dari mulut poci,” (HR. Bukhari dan Ibnu Majah).

  Alasannya, karena seseorang tidak mengetahui apa yang telah mengenai mulut poci itu. Dan bisa jadi di air itu terdapat debu atau yang lainnya sehingga bisa membuat gatal tenggorokan.
  Sementara Ibnu Majah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Rasulullah mempunyai satu gelas yang terbuat dari kaca yang biasa dibuat minum.”
  Al-Muwaffiq Abdul Latif berkata, “Kaca adalah bahan yang sangat baik untuk tempat minum. Orang-orang India mengutamakan bahan ini. Raja-raja di sana biasa minum dengan bahan ini dan lebih memilih bahan ini daripada emas dan permata. Sebab, sedikit sekali bahan ini menerima sinar, dan bisa kembali menjadi baru hanya dengan dicuci. Selain itu, jika ada racun di dalamnya akan mudah terlihat. Ini adalah alasan-alasan yang membuat raja-raja di India lebih memilih bahan ini untuk minum.”


Sumber : Pola Makan Rasulullah / Karya: Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad as-Sayyid 

Kamis, 07 Januari 2016

Cara Mengatur Nafas Saat Berlari

dari : dreamatico.com
  Secara alami, seseorang akan kehabisan nafas ketika berlari. Hal ini dikarenakan otot-otot memerlukan oksigen lebih banyak ketika melakukan aktivitas fisik. Selain itu, paru-paru juga akan bekerja lebih keras agar bisa menyerap oksigen. Menerapkan pola pernafasan yang efisien ketika berlari akan membuat seseorang mendapatkan oksigen dengan lebih efektif dan efisien. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan daya tahan tubuh dan memungkinkan untuk berlari lebih jauh dan nyaman. Mengoptimalkan ritme nafas bukanlah hal yang sulit. Ada beberapa cara yang bisa anda terapkan untuk membantu mengoptimalkan pola pernafasan saat sedang berlari.
  Pertama, bernafas lewat mulut. Bernafas dari hidung ketika sedang berlari akan membuat otot-otot wajah jadi mengencang dan rahang cenderung mengeras. Oleh sebab itu, cobalah bernafas lewat mulut ketika berlari, karena akan membuat oksigen yang masuk dan karbondioksida yang keluar lebih banyak dibandingkan lewat hidung. Bernafas melalui mulut akan membuat otot-otot wajah tetap rileks sehingga membuat anda lebih tenang dan santai. Apabila nafas anda mulai habis, maka perlambat sedikit gerakan kaki anda.
  Kedua, gunakan pernafasan perut. Cobalah untuk bernafas dari diafragma atau perut, bukan dari dada. Untuk melatihnya, berbaringlah telentang kemudian lihat gerakan perut ketika sedang bernafas. Pernafasan yang benar adalah ketika anda melihat perut naik dan turun setiap kali bernafas, sementara dada kurang bergerak. Terapkan teknik ini ketika anda berlari.
  Ketiga, ambil nafas pendek. Menarik nafas terlalu dalam dan panjang dapat menyulitkan anda untuk berlari dengan jauh atau lama. Oleh sebab itu, bernafaslah secara pendek dan tidak terlalu dalam sehingga memungkinkan anda untuk mengatur nafas.
  Keempat, nafas secara berirama. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah konsistensi (berirama) saat bernafas. Anda dianjurkan untuk menarik dan mengeluarkan nafas secara berirama atau konsisten, terlepas seberapa cepat anda dalam berlari. Contohnya adalah dengan mengambil nafas setiap dua langkah atau tiga langkah lari (sesuai kondisi tubuh).
  Kelima, dengarkan nafas. Libatkan telinga anda untuk mengontrol pernafasan. Apabila anda mendengar nafas mulai terengah-engah, maka segera kurangi kecepatan berlari. Dan bila sudah mulai stabil, tingkatkan kecepatan secara perlahan.
  Bernafas dengan benar saat berlari merupakan hal penting karena akan membantu anda untuk menurunkan stres serta dapat meningkatkan stamina fisik dengan baik.
  Tips-tips lain yang berguna misalnya coba untuk menarik nafas setiap 3 langkah, dan membuang nafas setiap 2 langkah. Bila anda pelari pemula, berlarilah pada kecepatan dimana anda masih dapat bernafas tanpa kesulitan. Gunakan ‘tes bicara’ untuk mengetahui kecepatan alami anda (natural pace). Natural pace adalah ketika anda bisa mengucapkan satu kalimat penuh tanpa terengah-engah. Kecepatan ini dikenal juga dengan sebutan conversational pace.
  Kurangi kecepatan atau berjalan ketika anda merasa kehabisan nafas. Merasa santai dan mengendalikan kecepatan biasanya dapat membantu meghilangkan masalah pernafasan.
Selamat berlari...


Sumber : artikelkesehatan99.com dan islampos.com 

Rabu, 06 Januari 2016

Etika Islam Saat Makan dan Minum


Berikut ini beberapa etika Islam yang harus selalu diperhatikan saat makan dan minum.
  Membaca Basmalah ketika hendak makan. Barangkali hikmah membaca basmalah ini, seorang muslim akan mengingat bahwa makanan yang akan disantapnya tidak lain adalah nikmat dan anugerah dari Allah yang Maha Lembut dan Maha Tahu. Sehingga dengan demikian itu akan selalu memeliharanya, tidak berlebih-lebihan, dan tidak pula bersikap mubadzir. Dia juga akan meyakini bahwa makanan ini bukan tujuan akhir, tapi hanya sebagai sarana untuk berbuat taat kepada Allah, memakmurkan bumi dan menaburinya dengan kebaikan dan perbaikan.
   Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Mengenai cuci tangan setelah makan, Nabi SAW bersabda:

Barangsiapa tertidur sedang di kedua tangannya terdapat bekas gajih (lemak), lalu ketika bangun pagi dia sudah menderita suatu penyakit, maka hendaklah dia tidak mencela, kecuali dirinya sendiri.

  Islam memerintahkan untuk bersikap sederhana dan seimbang dalam mengonsumsi makanan, sekaligus menjauhi sikap berlebih-lebihan dan rakus. Dalil yang melandasi hal itu sangat banyak sekali.
  Islam menganjurkan untuk makan dengan tiga jari. Sebab, dengan tiga jari ini, berarti kita telah bersikap pertengahan dan seimbang. Sebagaimana dikatakan bahwa makan dengan lima jari menunjukkan kerakusan, sedang makan dengan satu atau dua jari menunjukkan kesombongan dan keangkuhan.
  Duduk tegak lurus saat makan dan tidak bersandar. Rasulullah SAW melarang seseorang makan sambil bersandar, karena hal itu akan membahayakan kesehatan dan mengganggu pencernaan lambung.
  Minum dengan tiga kali tegukan. Minum ini dilakukan sambil duduk dan tidak bernafas di dalam gelas.
  Makan bersama-sama dan tidak sendiri-sendiri. Hal ini menyebarkan sekaligus menciptakan nuansa penuh kasih sayang dan rasa saling mencintai. Yang tentunya akan memberi nilai positif bagi selera makan mereka.
  Dianjurkan juga makan sambil berbincang dan tidak diam. Hal itu dimaksudkan untuk menciptakan suasana rileks dan menyenangkan saat makan.
  Menghormati budaya dan tradisi makan yang ada di tempat kita makan. Dan tidak boleh menghina atau membenci satu jenis makanan tertentu, sekalipun makanan itu diluar kebiasaan.
  Bersikap lembut ketika mengurus orang sakit serta tidak memaksanya untuk memakan makanan tertentu.
  Menjaga perasaan orang lain saat makan, diantaranya tidak membelakangi posisi mereka, karena hal itu akan mengganggu selera makan mereka.
  Mendahulukan makan buah-buahan sebelum makan daging, sebagai upaya untuk mengikuti apa yang dilakukan para penghuni surga:

Buah-buahan apapun yang mereka pilih, dan daging burung apapun yang mereka inginkan. (QS. Al-Waqi’ah : 20-21).

  Beberapa penelitian membuktikan bahwa makan buah-buahan terlebih dahulu sebelum menyantap makanan pokok, dapat memancing lambung untuk segera mengeluarkan getah lambung yang akan sangat membantu dalam proses pencernaan makanan yang lain.


Sumber : Pola Makan Rasulullah / Karya: Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad as-Sayyid

Selasa, 05 Januari 2016

10 Fakta Ilmiah Mengapa Babi Haram

dari : bbc.com
Berikut 10 fakta bahwa babi tidak layak untuk dikonsumsi sebagaimana dilansir BIP :
1.  Apakah Anda tahu kalau babi tak dapat disembelih di lehernya? Hal tersebut dikarenakan babi secara biologis tidak memiliki leher. Itu ternyata sesuai dengan anatomi alamiahnya. Bagi orang yang beranggapan kalau babi memang harus disembelih dan layak bagi konsumsi manusia, tentu Sang Pencipta akan merancang hewan ini dengan memiliki leher.

2.  Menurut Prof. A.V. Nalbandov (penulis buku: Adaptif Physiology on Mammals and Birds) menyebutkan bahwa kantung urine (vesica urinaria) babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke dalam daging. Akibatnya daging babi tercemari kotoran yang mestinya dibuang bersama urine.


3. Babi adalah hewan paling rakus di dunia, dalam hal makan tidak tertandingi hewan lain. Dia melahap semua makanan yang ada di depannya, sehingga daging babi itu memiliki banyak lemak daripada daging hewan lainnya. Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, dia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi untuk memuaskan kerakusannya. Babi juga memakan kotoran apapun di depannya, kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri.

4.  Kadang babi mengencingi kotorannya dan memakannya jika berada di hadapannya. Dia memakan sampah busuk dan kotoran hewan apapun. Babi adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar, dan dalam waktu lama jika dibiarkan, kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tak sedap.    


5. Penyakit-penyakit cacing pita merupakan penyakit yang sangat berbahaya yang dapat terjadi karena mengonsumsi daging babi. Cacing pita berkembang di bagian usus 12 jari di tubuh manusia, dan dalam beberapa bulan cacing itu akan menjadi dewasa. Jumlah cacing pita bisa mencapai sekitar 1000 ekor dengan panjang 4-10 meter, dan terus hidup di tubuh manusia dan mengeluarkan telurnya melalui buang air besar.

6.  Daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon. Persentase penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi meningkat secara drastis, terutama di negara-negara Eropa dan Amerika, serta Asia seperti Cina dan India. Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000.


7. Babi adalah container (tempat penampung) penyakit. Beberapa bibit penyakit yang dibawa babi beberapa diantaranya seperti cacing pita (Taenia Solium), cacing spiral (Trichinella Spiralis), cacing tambang (Anacylostoma Duodenale), cacing paru (Paragonimus Pulmonaris), cacing usus (Faciolopsis Buski), cacing Schistosoma (Japonicum), Bakteri Tuberculosis (TBC), bakteri kolera (Salmonella Choleraesuis), bakteri Brucellosis Suis, virus cacar (Small Fox), virus kudis (Scabies), parasit Protozoa Balantidium Coli, dan parasit Protozoa Toxoplasma Gondii.

8.  Daging babi meskipun empuk dan terkesan lezat, namun karena banyak mengandung lemak berbahaya, daging babi sulit dicerna oleh badan manusia. Akibatnya, nutrien (zat gizi) tak dapat dimanfaatkan tubuh.


9. DNA babi mirip dengan manusia sehingga sifat buruk babi dapat menular kepada manusia. Beberapa sifat buruk babi seperti binatang paling rakus, kotor, dan jorok di kelasnya. Kemudian kerakusannya tak tertandingi hewan lain, serta suka memakan bangkai dan kotorannya sendiri dan kotoran manusia pun dimakannya. Sangat suka berada di tempat basah dan kotor.

10.   Babi merupakan carrier virus/penyakit Flu Burung dan Flu Babi.

Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai atau darah yang mengalir atau daging babi – karena sesungguhnya semua itu kotor – atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-An’am : 145).


Sumber : arrahmah.com

Senin, 04 Januari 2016

Ternyata Wudhu Bermanfaat untuk Tubuh Kita

dari : yufidia.com
Barangsiapa yang berwudhu dan membaguskan wudhunya, maka akan keluarlah dosa-dosa dari badannya, sampai-sampai ia akan keluar dari bawah kuku-kukunya. (HR. Muslim).

  Ibadah wudhu tampaknya sepele dan mudah dilakukan. Karena itu, banyak umat Islam yang memandangnya biasa-biasa saja. Padahal bila wudhu dikerjakan tidak sempurna, shalatnya pun tidak akan diterima. (HR. Bukhari Muslim).
   Kendati sederhana, manfaatnya sangat besar. Itulah yang dibuktikan oleh para ahli kesehatan dunia. Salah satunya adalah Prof. Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater sekaligus neurolog berkebangsaan Austria. Ia menemukan sesuatu yang menakjubkan dalam wudhu karena mampu merangsang pusat syaraf dalam tubuh manusia. Karena keselarasan air dengan wudhu dan titik-titik syaraf, kondisi tubuh senantiasa akan sehat. Dari sinilah ia akhirnya memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.
  Mokhtar Salem dalam bukunya Prayers a Sport for the Body and Soul menjelaskan, wudhu bisa mencegah kanker kulit. Selain itu, jelasnya, wudhu juga menyebabkan seseorang menjadi tampak lebih muda.
  Ia mengambil zat dalam hidung pada selaput lendir dan mengamati beberapa jenis kumannya. Pekerjaan ini ia lakukan selama berbulan-bulan. Secara ilmiah hidung terjaga bersih selama 3-5 jam, kemudian kotor kembali, yang kemudian dapat dibersihkan melalui wudhu berikutnya. Berdasarkan analisisnya, lubang hidung orang-orang yang tidak berwudhu memudar dan berminyak, terdapat kotoran dan debu pada bagian dalam hidung, serta permukaannya tampak lengket dan berwarna gelap.
  Adapun orang-orang yang teratur dalam berwudhu, ungkap dia, permukaan rongga hidungnya tampak cemerlang, bersih, dan tidak berdebu. “Sesungguhnya cara berwudhu yang baik adalah dimulai dengan membasuh tangan, berkumur-kumur, lalu mengambil air dan menghirupnya ke dalam hidung kemudian mengeluarkannya. Langkah ini hendaknya dilakukan sebanyak tiga kali secara bergantian,” katanya.
  Anda pernah mendengar akupunktur kan? Coba cari tahu dimana saja letak titik-titik sensitif yang sering digunakan dalam ilmu akupunktur? Lalu kemudian amati pola wudhu. Insya Allah anda akan segera menemukan benang merah diantara keduanya.
  Satu diantaranya adalah ketika melakukan takhlil, diantara sela-sela jari tangan dan kaki terdapat masing-masing satu titik istimewa (Ba Sie pada sela-sela jari tangan & Ba Peng pada sela-sela jari kaki). Jadi, keseluruhannya terdapat 16 titik akupunktur. Berdasarkan riset pakar akupunktur, titik-titik tersebut apabila dirangsang dapat menstimulir bio energi (Chi) guna membangun homeostasis. Sehingga menghasilkan efek terapi yang memiliki multi indikasi, seperti untuk mengobati migren, sakit gigi, tangan-lengan merah, bengkak, dan jari jemari kaku.
  Pada anggota badan yang terkena perlakuan wudhu terdapat ratusan titik akupunktur yang bersifat reseptor terhadap stimulus berupa basuhan, gosokan, usapan, dan tekanan/urutan ketika melakukan wudhu. Stimulus tersebut akan dihantarkan melalui meridian ke sel, jaringan, organ dan sistem organ yang bersifat terapi. Hal ini terjadi karena adanya sistem regulasi yaitu sistem syaraf dan hormon bekerja untuk mengadakan homeostasis (keseimbangan). Titik-titik akupunktur, suatu fenomena yang menarik bila dikorelasikan dengan kayfiat wudhu yang disyariatkan 15 abad yang lalu.


Sumber : kaskus.com & lampuislam.org  

Minggu, 03 Januari 2016

Beberapa Fakta Ilmiah Menakjubkan Dalam Shalat

dari : rumaysho.com
  Barangkali sebagian dari umat Islam ada yang menganggap shalat hanya sebatas kewajiban dan ibadah ritual kepada Allah SWT. Sehingga banyak sekali dari muslimin ketika imannya sedang turun yang menganggap hal itu membosankan sampai-sampai meninggalkan shalat demi urusan duniawi semata.
  Namun, dibalik itu semua kita pasti akan terkejut saat mengetahui fakta ilmiah yang sarat manfaat dibalik gerakan dan bacaan itu. Mari kita renungkan manfaat yang Allah berikan kepada kita melalui syariat shalat lengkap dengan bersuci, sebagaimana dikutip dari BIP sebagai berikut:

Shalat Mampu Menyembuhkan Rematik
  Para ilmuwan dan juga para dokter mengungkapkan, salah satu cara untuk menyembuhkan rematik (khususnya pada tulang punggung) yang disebabkan ketidakseimbangan otot adalah dengan berolahraga. Berdasarkan saran para dokter muslim, maka tak ada solusi terbaik untuk menghindari rematik sejak dini, kecuali dengan melaksanakan shalat 5 waktu secara konsisten. Menurut mereka, gerakan shalat adalah jenis gerakan terbaik yang mampu mengembalikan fungsi otot dengan baik.
  Gerakan yang dimaksud adalah gerakan ruku, berdiri tegak dan sujud. Tentu saja gerakan itu adalah gerakan yang thumaninah (tidak tergesa-gesa) dan sebaiknya lebih lama. Gerakan yang dilakukan secara berulang tersebut merupakan terapi terbaik dan penyembuhan terhebat bagi siapapun yang menderita penyakit tulang dalam waktu yang cepat.

Manfaat Shalat Untuk Kelancaran Sistem Peredaran Darah dan Terapi Penyakit Jantung
  Penelitian kedokteran mengungkapkan bahwa kasus tersumbatnya peredaran darah yang berimbas pada terhambatnya fungsi paru-paru dan kasus tersumbatnya peredaran darah di kaki bukanlah termasuk kasus yang dialami oleh kaum muslimin yang disiplin melakukan shalat. Kasus ini umumnya banyak dialami oleh penderita dengan persentase 5 dari 1000 orang non-muslim pasca-bedah.
  Mengapa? Karena kajian kedokteran mengungkapkan bahwa gerakan ruku dan sujud dalam waktu yang lama mampu menstabilkan detak jantung kita, sehingga peredaran darah berjalan lancar serta meminimalisir tekanan darah tinggi secara akut di kepala. 

Shalat Merupakan Gerak Olahraga Terbaik
  Beberapa tahun terakhir tersebar penyakit desk di kalangan penduduk Perancis dengan persentase 18 dari 20 orang karena duduk dalam waktu lama di perpustakaan. Lucunya, para dokter yang menganalisisnya malah merekomendasikan dan menyimpulkan bahwa shalat dalam agama Islam adalah solusi terbaik untuk terapi desk. Mengapa demikian?
  Ternyata diketahui secara medis bahwa dengan disiplin melakukan shalat setiap waktunya plus shalat malam, berdampak pada perubahan pada gerak otot. Hal ini mampu membangkitkan semangat baru pada tubuh, mengikis timbunan lemak di sekitar perut dan paha dan memperlambat efek-efek penuaan pada tubuh.
  Bahkan konsistensi shalat pun mampu menjaga bentuk ideal tubuh dan gerakannya, serta mempercepat munculnya vitalitas tubuh secara non stop 24 jam setiap harinya. Dengan demikian, shalat adalah latihan yang paling mudah dan cocok dijadikan sebagai olah tubuh dalam menjaga kesehatan tubuh.

Manfaat Wudhu Dalam Terapi Penyakit Kanker Kulit
  Berbagai kajian yang berhubungan dengan faktor pemicu kanker kulit mengungkapkan bahwa faktor yang mendominasi munculnya kanker kulit adalah karena kulit banyak menyerap zat kimiawi, dan solusi terbaik untuk mencegahnya adalah dengan menghilangkannya dengan membersihkannya secara berulang kali. Selain itu, keringat dan lemak yang keluar dari pori-pori tubuh dan bercampur dengan debu pada umumnya mengandung zat kimiawi dan bakteri berbahaya.
  Jadi, masih meragukan manfaat wudhu? Yang dengannya kulit kita yang paling sering berinteraksi langsung dengan debu dibersihkan secara rutin.

Manfaat Istinsyaaq
  Istinsyaaq adalah membersihkan lubang hidung dengan cara menyedot air pada lubang hidung lalu menyemburkannya kembali. Sekelompok peneliti dari Fakultas Kedokteran di Iskandariyah Mesir bekerjasama dengan kelompok peneliti kesehatan dan obat-obatan melakukan penelitian untuk mengungkap hubungan antara ilmu pengetahuan dan aktivitas berwudhu.
  Hasil yang diperoleh adalah hidung bagian dalam yang tidak dibasuh umumnya berwarna pucat, berminyak, serat penuh debu dan kotoran. Di bagian bulu hidung umumnya rentan dihinggapi debu dan kotoran. Otomatis hidung yang kotor tersebut ditemukan kumpulan mikroba dan bakteri. Padahal penyakit banyak tersebar melalui pernafasan, mulai dari influenza, radang paru-paru, kelumpuhan dan penyakit lainnya. Jadi, istinsyaaq merupakan solusi dan terapi terbaik karena dilakukan berulang-ulang ketika akan shalat.

Shalat Mampu Mengurangi Kekhawatiran Dalam Diri
  Berbagai kajian psikologi modern mengungkapkan bahwa semua motivasi dan daya rasa manusia sangat terkait erat dengan perubahan zat kimia dalam otak. Meningkatnya adrenalin dalam tubuh sebanding dengan peningkatan kekhawatiran dalam diri seseorang. Selanjutnya hal tersebut akan berpengaruh pada meningkatnya detak jantung akibat tekanan darah menuju jantung.
  Selain itu, syaraf menjadi menjauh dari sistem pencernaan sehingga prosesnya terganggu. Kadar gula pada hati semakin menumpuk dan persentasenya meningkat dalam aliran darah. Jika semuanya itu terus terjadi, maka permasalahan pada tubuh dan otak pun akhirnya terjadi. Berbagai gejolak pemikiran dan penyimpangan perilaku ini menjadi imbas pengaruh buruk tersebut.
  Dalam harian surat kabar London West diungkapkan bahwa selama 10 tahun, Eropa mengadakan penelitian komparasi antara mereka yang selalu disiplin melakukan ritual ibadah dengan mereka yang tidak pernah sama sekali. Kesimpulan yang mereka dapatkan adalah bahwa persentase penderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, depresi dan stres tidak begitu banyak menyerang mereka yang konsisten dengan ritual ibadahnya. Subhanallah...
  Dengan shalat yang khusyu dapat dipastikan kekhawatiran dalam diri akan hilang. Maka benarlah apa yang disabdakan Rasulullah SAW, “Istirahatkanlah diri kami dengan shalat wahai Bilal.” Demikianlah ajakan Rasulullah SAW agar Bilal mengumandangkan adzan agar beliau dan sahabat melakukan shalat untuk bermunajat dan menenangkan hati kepada-Nya.

Manfaat Sujud Dari Segi Substansi Kesehatan
  Pengulangan sujud dalam shalat setiap harinya minimal dilakukan 34 kali. Bilangan tersebut dianggap bilangan yang tepat untuk meningkatkan aktivitas otot dan saraf tubuh serta menjaga keseimbangan antar sendi, khususnya tangan, paha, lutut, dan kaki. Dengan aktivitas sujud juga, peredaran darah dalam tubuh bisa berjalan dan bergerak dengan mudah dari atas ke bawah. Selain itu, meningkatnya lipatan tangan mampu melancarkan peredaran darah dari atas pergelangan ke bawah hingga mampu mencegah infeksi yang umumnya menyerang pergelangan tangan.

Manfaat Kekhusyu’an dalam Shalat
  William Molton Marstein, seorang ahli psikolog pada majalah Reader Digest mengungkapkan bahwa kemampuan untuk memusatkan pikiran biasa dialami oleh setiap individu dalam kehidupannya. Misal, seorang pemimpin akan memusatkan pikirannya dalam menghadapi masalah. Hal yang dapat menurunkan kemampuan memusatkan pikiran dan bahkan merusaknya adalah penyimpangan dan terlalu sibuk dalam menuruti hawa nafsu. William juga mengungkapkan bahwa akal merupakan alat yang mengagumkan dan memiliki kemampuan yang sangat hebat jika difokuskan pada suatu titik.
  Berkaitan dengan itu di Amerika dilakukan latihan berbicara kepada suatu obyek dengan menghadirkan hati dalam setiap kalimat yang diucapkannya dengan tujuan meningkatkan semangat dan kekuatan untuk berkeinginan dalam beraktivitas. Jika saja mereka tahu tentang shalatnya kaum muslim. Dan harap dicatat, obyek yang dituju dalam shalat adalah Dzat Yang Maha Agung, tentu saja kekuatan yang didapatkan sangat jauh lebih hebat. Allahu Akbar...
  Akhir-akhir ini muncul kontroversi hukum haram terhadap yoga. Banyak pro dan kontra atas isu tersebut. Jika kita mengacu pada manfaat kekhusyu’an dalam shalat serta  temuan bahwa shalat mampu menghilangkan kekhawatiran dalam diri dengan menuju kepada Allah, Dzat Yang Maha Agung, lalu kenapa kita malah memalingkan diri dari shalat yang merupakan manifestasi yang dahsyat dan malah memilih melakukan meditasi yoga yang tak bernilai ibadah? Sungguh tak perlu diperdebatkan dengan menguras nalar.
  Maka benarlah firman Allah, “Sesungguhnya sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya. (QS. Al-Mu’minuun : 1-2).

Kedahsyatan Shalat Tahajud dan Subuh (Yang Tepat Waktu)
  Melalui berbagai penelitian, percobaan dan kajian, sebuah fakta ilmiah mengungkapkan bahwa seseorang yang tidurnya dalam waktu yang sangat lama akan sangat mudah terserang penyakit jantung. Hal ini dikarenakan lemak yang ada dalam darah menempel pada dinding saraf di sekitar jantung.
  Para ulama dan ilmuwan modern banyak menganjurkan agar setiap manusia bangun dari tidurnya setelah 4 jam, kemudian melakukan gerakan tubuh ataupun melakukan kegiatan yang membutuhkan otot selama ¼ jam. Hal ini berguna untuk menghindari bahaya serangan jantung dan menjaga vitalitas tubuh, khususnya jantung karena menghindarinya dari timbunan lemak.
  Jadi ajaran Islam telah mendahului temuan modern dalam mengungkapkan fenomena di atas untuk kemudian menyarankan suatu manajemen kesehatan tubuh yang sangat baik dan indah, yakni dengan menganjurkan setiap individu untuk bisa bangun melakukan shalat tahajud pada 1/3 malam terakhir dan dilanjutkan dengan shalat subuh.
  Diriwayatkan Ali RA, Rasulullah SAW bersabda,
Dalam surga terdapat suatu ruangan yang dari luar bisa terlihat dalamnya dan dari dalam bisa terlihat luarnya. Lalu seorang Arab bertanya, “Diperuntukkan untuk siapakah tempat itu wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Bagi siapa saja yang memiliki ucapan yang baik, memberikan makan kepada orang yang membutuhkan, konsisten melaksanakan puasa dan melaksanakan shalat demi mengharapkan ridha-Nya ketika orang lain sedang tertidur.” (HR. Ahmad).
  Maka perlu juga kita renungkan salah satu tambahan kalimat dalam adzan shalat Subuh, “Ash-shalaatu Khairun Minan Naum,” melakukan shalat Subuh tepat waktu adalah lebih baik daripada tidur. Ianya menyegarkan dan memberi kita kesempatan menghirup udara lebih segar di saat organ tubuh kita baru beroperasi setelah diistirahatkan dengan tidur. Alhamdulillah...


Sumber : arrahmah.com 

Sabtu, 02 Januari 2016

Yang Mengurangi Rasa Malu, Menambah Syahwat dan Merusak Kepribadian

dari : omaq.org
  Coba kemana saja dan dimana saja, pasti akan terdengar lagu. Mall, promo motor kreditan, hajatan, dan hampir semuanya selalu diperdengarkan lagu. Apalagi acara TV. Banyak menayangkan acara-acara musik, dari pagi hingga malam. Dari mulai musik pop hingga dangdut.
  Tak sedikit dari penonton acara TV terhipnotis dan kecanduan dengan acara musik, sehingga menjadi sebuah rutinitas yang wajib setiap harinya. 

“Kelak akan ada segolongan umatku yang menghalalkan zina, khamar, sutera (untuk kaum lelaki), dan musik (nyanyian).”

  Sudah terbukti sabda Rasulullah SAW di atas. Saat ini nyanyian menjadi sebuah kebutuhan dan rutinintas yang harus dilakukan, yang mengalahkan kewajiban kita terhadap Sang Pencipta.
  Allah SWT berfirman:

Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian ‘Zuur’ (palsu), dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaidah, mereka lalui saja dengan menjaga kehormatan dirinya. (QS. Al-Furqan : 72).

  Menurut Muhammad bin al-Hanafiyah, “Maksud dari Zuur disini adalah nyanyian.”
  Yazid bin Walid berkata, “Hindarilah dirimu dari bernyanyi. Sebab dia dapat mengurangi rasa malu, menambah gejolak syahwat, meluluhlantakkan kepribadian dan dia adalah pengganti khamar dan dapat mengakibatkan seperti apa yang diakibatkan kemabukan.”
  Fenomena ini sudah bisa kita rasakan bagaimana nyanyian-nyanyian dewasa ini memiliki syair-syair yang mendayu-dayu. Sehingga membuat siapa saja yang mendengarkan nyanyian akan terbawa hanyut dalam syair nyanyian.


Sumber : islampos.com

Etika Sebelum Tidur Agar Membantu Qiyamul Lail

  Tidur dalam keadaan suci, jika tidak dalam keadaan suci, maka segera berwudhu dan mengerjakan dua rakaat shalat sunat wudhu, lalu membaca beberapa zikir sebelum tidur.
  Setelah itu menyatukan kedua telapak tangannya untuk selanjutnya meniup keduanya seraya membaca pada keduanya: al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas. Kemudian mengusapkan kedua telapak tangannya itu ke beberapa bagian tubuhnya yang dapat dijangkau, yang dimulai dari kepala, wajah, dan bagian belakang tubuhnya.
  Hal itu dilakukan sebanyak tiga kali seraya membaca ayat kursi dilanjutkan dengan dua ayat terakhir dari surat al-Baqarah dilengkapi dengan beberapa zikir sebelum tidur.
  Semuanya itu merupakan sarana yang dapat membantu qiyamul lail. Selain itu, perlu juga menggunakan jam beker di dekatnya atau berpesan kepada keluarga, kaum kerabat, tetangga, atau teman-temannya supaya membangunkannya.


Sumber : Panduan Shalat Lengkap / Karya: Dr. Sa’id bin Ali bin Wahaf al-Qahthani

Jumat, 01 Januari 2016

Makan Menggunakan Tangan Ala Rasulullah Terbukti Lebih Sehat

dari : kaskus.co.id
  Makan menggunakan tangan tentu terdengar aneh dan “primitif” serta pasti banyak orang tidak tertarik melakukannya. Namun cara yang disebut “primitif” itu ternyata merupakan cara makan yang lebih sehat. Dan percaya atau tidak, cara itu ternyata dapat menjaga kondisi kesehatan anda. Demikian situs healthierwayoflife.com menyampaikan hal ini sebagai penemuan baru yang begitu mencengangkan.
  Padahal, terkait sunnah yang satu ini, Rasulullah SAW sudah mencontohkannya kepada kita jauh-jauh hari. Dari Ka’ab bin Malik dari ayahnya ia mengatakan:

Rasulullah itu makan menggunakan tiga jari dan menjilati jari-jari tersebut sebelum dibersihkan. (HR. Muslim).

  Lebih kanjut Healthier Way of Life menjabarkan beberapa manfaat makan menggunakan tangan tanpa sendok dan garpu, yaitu:

Mencegah Diabetes Tipe 2
  Orang-orang yang makan dengan cepat berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. Umumnya, jika anda menggunakan garpu dan pisau, maka anda makan lebih cepat daripada makan dengan tangan anda. Oleh karena itu, sebisa mungkin akan lebih baik jika anda senantiasa makan dengan cara “primitif”.
  Selain itu, anda hanya dapat menyuap sepotong irisan makanan ketika anda makan dengan tangan anda. Sementara jika anda makan menggunakan garpu, anda dapat mengambil 5-6 potong sekaligus. Dan anda akan makan lebih lambat dengan tangan anda daripada menggunakan garpu.

Meningkatkan Kinerja Sistem Pencernaan
  Ini  mungkin terdengar aneh, tapi makan dengan jari-jari anda dapat meningkatkan kinerja sistem pencernaan. Karena ketika anda mencuci tangan dengan sabun, semua bakteri jahat dibasmi, sedangkan bakteri baik tetap ada di tangan anda, yang bisa sangat sehat untuk usus anda.
  Selain itu, makan dengan jari-jari anda bisa mengirimkan sinyal ke otak mengenai makanan yang anda makan, apakah itu padat atau lembut, panas atau dingin, sehingga mempersiapkan sistem pencernaan untuk mencerna makanan tersebut.

Mencegah Makan Terlalu Banyak
   Orang-orang yang makan dengan tangan memiliki berat badan yang lebih seimbang karena mereka tidak makan terlalu banyak. Akan menjadi sangat baik untuk anak-anak, jika orang tua mereka mengizinkan mereka untuk makan dengan tangan saja. Ini dianggap sebagai cara paling aman untuk mempertahankan berat badan normal.
  Selain itu, orang-orang yang makan sambil melakukan sesuatu yang lain, seperti menonton TV, akan makan lebih banyak makanan daripada mereka yang fokus duduk dan makan saja.
  Ketika anda makan dengan tangan anda, anda tak dapat melakukan hal lain karena tangan anda tidak bersih dan sibuk. Oleh karena itu, anda hanya terfokus pada proses makan dan anda akan tahu berapa banyak makanan yang anda makan dan kapan saatnya untuk berhenti.

Makna Sunnah Makan dengan Tangan
  Diantara sunnah Nabi SAW adalah makan dengan menggunakan tangan kanan dan tiga jari. Dari Ka’ab bin Malik dari ayahnya ia mengatakan:

Rasulullah itu makan menggunakan tiga jari dan menjilati jari-jari tersebut sebelum dibersihkan. (HR. Muslim).

  Tentang hadits di atas, Ibnu Utsaimin RA mengatakan:
Dianjurkan untuk makan dengan tiga jari, yaitu jari tengah, jari telunjuk, dan jempol karena hal tersebut menunjukkan tidak rakus dan ketawadhu’an. Akan tetapi hal ini berlaku untuk makanan yang bisa dimakan dengan menggunakan tiga jari. Adapun makanan yang tak bisa dimakan dengan tiga jari, maka diperbolehkan menggunakan lebih dari tiga jari, misalnya nasi. Namun makanan yang bisa dimakan dengan tiga jari maka hendaknya kita hanya menggunakan tiga jari saja, karena hal itu merupakan sunnah Nabi SAW. (Syarah Riyadhus Shalihin).
  Sementara itu, dalam sebuah penelitian yang telah dilakukan oleh Dr. Charles Gerba dari University of Arizona dikatakan bahwa kita tidak mungkin menghalangi kuman dan bakteri masuk ke dalam lingkungan kita. Namun kita bisa memerangi kuman dengan cara mencuci tangan setiap sebelum dan selesai beraktivitas.
  Dan seperti dipublikasikan paparetta.wordpress.com, makan dengan menggunakan tangan terbukti lebih menyehatkan. Karena dalam tangan terdapat enzim RNAse yang dapat mengikat bakteri, sehingga tingkat aktivitasnya sangat rendah ketika masuk bersama makanan ke saluran pencernaan tubuh.
  Pada dasarnya, tujuan utama enzim RNAse ini digunakan dalam analisis genetik, dengan tujuan mendegradasi RNA, sehingga yang tinggal dari sebuah sel hidup adalah DNA-nya.
  Enzim ini selalu terkandung dalam jari-jari dan telapak tangan manusia, sehingga – dengan asumsi sudah dilakukan upaya menghigieniskan tangan sebelumnya – proses penyuapan makanan ke dalam saluran pencernaan akan mengikutkan enzim yang bisa mengikat sel bakteri agar aktivitasnya tidak maksimal.
  Begitu makanan masuk ke saluran pencernaan, maka enzim ini akan ikut mengikat pergerakan bakteri hingga ke saluran pembuangan. Sebaliknya, jika manusia makan menggunakan alat perantara seperti sendok dan garpu, maka tidak ada yang bisa menahan laju aktivitas bakteri yang terkandung, baik di makanan atau alat makan itu sendiri.


Sumber : arrahmah.com