dari : bbc.com
Berikut 10 fakta bahwa babi tidak
layak untuk dikonsumsi sebagaimana dilansir BIP :
1. Apakah
Anda tahu kalau babi tak dapat disembelih di lehernya? Hal tersebut dikarenakan
babi secara biologis tidak memiliki leher. Itu ternyata sesuai dengan anatomi alamiahnya.
Bagi orang yang beranggapan kalau babi memang harus disembelih dan layak bagi
konsumsi manusia, tentu Sang Pencipta akan merancang hewan ini dengan memiliki
leher.
2. Menurut
Prof. A.V. Nalbandov (penulis buku: Adaptif Physiology on Mammals and Birds)
menyebutkan bahwa kantung urine (vesica urinaria) babi sering bocor, sehingga
urine babi merembes ke dalam daging. Akibatnya daging babi tercemari kotoran
yang mestinya dibuang bersama urine.
3. Babi
adalah hewan paling rakus di dunia, dalam hal makan tidak tertandingi hewan
lain. Dia melahap semua makanan yang ada di depannya, sehingga daging babi itu
memiliki banyak lemak daripada daging hewan lainnya. Jika perutnya telah penuh
atau makanannya telah habis, dia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya
lagi untuk memuaskan kerakusannya. Babi juga memakan kotoran apapun di
depannya, kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya
sendiri.
4. Kadang
babi mengencingi kotorannya dan memakannya jika berada di hadapannya. Dia
memakan sampah busuk dan kotoran hewan apapun. Babi adalah hewan mamalia
satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar, dan dalam waktu
lama jika dibiarkan, kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang
tak sedap.
5. Penyakit-penyakit
cacing pita merupakan penyakit yang sangat berbahaya yang dapat terjadi karena
mengonsumsi daging babi. Cacing pita berkembang di bagian usus 12 jari di tubuh
manusia, dan dalam beberapa bulan cacing itu akan menjadi dewasa. Jumlah cacing
pita bisa mencapai sekitar 1000 ekor dengan panjang 4-10 meter, dan terus hidup
di tubuh manusia dan mengeluarkan telurnya melalui buang air besar.
6. Daging
babi merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon. Persentase penderita
penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi meningkat secara
drastis, terutama di negara-negara Eropa dan Amerika, serta Asia seperti Cina
dan India. Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar
1/1000.
7. Babi
adalah container (tempat penampung) penyakit. Beberapa bibit penyakit yang
dibawa babi beberapa diantaranya seperti cacing pita (Taenia Solium), cacing
spiral (Trichinella Spiralis), cacing tambang (Anacylostoma Duodenale), cacing
paru (Paragonimus Pulmonaris), cacing usus (Faciolopsis Buski), cacing Schistosoma
(Japonicum), Bakteri Tuberculosis (TBC), bakteri kolera (Salmonella
Choleraesuis), bakteri Brucellosis Suis, virus cacar (Small Fox), virus kudis
(Scabies), parasit Protozoa Balantidium Coli, dan parasit Protozoa Toxoplasma
Gondii.
8. Daging
babi meskipun empuk dan terkesan lezat, namun karena banyak mengandung lemak
berbahaya, daging babi sulit dicerna oleh badan manusia. Akibatnya, nutrien
(zat gizi) tak dapat dimanfaatkan tubuh.
9. DNA
babi mirip dengan manusia sehingga sifat buruk babi dapat menular kepada
manusia. Beberapa sifat buruk babi seperti binatang paling rakus, kotor, dan
jorok di kelasnya. Kemudian kerakusannya tak tertandingi hewan lain, serta suka
memakan bangkai dan kotorannya sendiri dan kotoran manusia pun dimakannya.
Sangat suka berada di tempat basah dan kotor.
10. Babi
merupakan carrier virus/penyakit Flu Burung dan Flu Babi.
Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku,
sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau
makanan itu bangkai atau darah yang mengalir atau daging babi – karena
sesungguhnya semua itu kotor – atau binatang yang disembelih atas nama selain
Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.
Al-An’am : 145).
Sumber : arrahmah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar