Masa muda identik dengan
bermacam-macam godaan. Maka, anak muda yang berani memilih jalan sunyi; tekun
menimba beragam ilmu, rajin bermunajat, tak peduli dengan sebutan gaul yang
terpelesetkan, pastilah anak muda yang istimewa. Karena di tengah gempitanya
masa muda, mereka mampu mengendalikan diri dengan aktivitas yang tak biasa,
demi masa depan yang berharga.
Pemuda punya potensi besar untuk perubahan. Raga yang bugar, energi yang
prima, jiwa yang fresh, adalah modal yang sangat sayang jika disia-siakan
dengan hal yang biasa. Masa ini tak akan terulang, usia terus berjalan. Ada
banyak yang menyesali masa mudanya karena tak memanfaatkannya untuk meraih
berbagai pencapaian yang hebat dan bersejarah.
Maka marilah, bermimpi seindah mungkin. Jangan mau jadi anak muda yang
biasa; biasa prestasinya, kontribusinya, kemandiriannya, tanggung jawabnya,
peran sosialnya, nilai akademisnya, dan kreativitasnya. Tinggalkan jejak
sehebat mungkin di masa muda. Yang bisa dikenang sejarah. Ada banyak yang lebih
muda darimu yang prestasinya lebih hebat, manfaatnya lebih luas, ilmunya lebih
tinggi, ibadahnya lebih tekun. Berlombalah, malulah, irilah dengan mereka.
Maka sangat sesuai apabila tugas-tugas besar diamanahkan ke tangan para
pemuda. Sejarah telah membuktikan betapa para pemuda telah mampu menyukseskan
berbagai agenda besar serta mampu mewarnai dunia. Kalau kita perhatikan dalam
sejarah perjuangan Rasulullah, ternyata Rasul memulai agenda dakwah beliau
dengan target anak muda dan para pemimpin. Karena mereka inilah yang potensinya
sangat dominan dalam memperluas jalan dakwah.
Kita mengenal banyak tokoh muda yang turut mendampingi Rasulullah dalam
berdakwah. Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqqash,
Zubair bin Awwam, Zaid bin Harits, Bilal bin Rabbah, mereka yang termasuk Assabiqunal awwalun (orang-orang yang
paling dulu masuk Islam), dan sahabat-sahabat yang lain. Begitu pula generasi
sesudah mereka, juga menunjukkan prestasi yang luar biasa. Diantaranya khalifah
Umar bin Abdul Aziz, beliau memerintah di masa usia yang masih sangat muda.
Beliau hidup dengan sederhana dan mampu memimpin dengan keadilan yang luar
biasa. Pada masa kepemimpinannya, umat Islam sangat makmur, bahkan muzakki
(orang yang wajib mengeluarkan zakat) sangat sulit mencari orang miskin untuk
menyalurkan zakat mereka. Bahkan diilustrasikan pada masa itu, dokter susah
sekali mendapatkan rakyat yang sakit karena tidak ada yang sakit.
Kita juga mengenal sosok Muhammad Al-Fatih yang di usia sangat muda,
mampu memimpin pasukan perang dan berhasil menaklukkan Konstantinopel. Juga
yang dilakukan oleh sultan muda legendaris Salahuddin Al-Ayyubi yang dengan
keberanian dan keimanannya mampu mengalahkan tentara salib serta merebut Baitul
Maqdis.
Maka, betapa sayangnya jika saat ini, di negeri yang dimakmurkan oleh
Allah ini, kita begitu santai menikmati masa muda kita. Kita mudah sekali
terbuai oleh beragam aktivitas yang tak menghebatkan masa depan. Padahal,
banyak tugas dan pekerjaan besar yang harusnya bisa kita perbuat dengan potensi
yang kita miliki.
Masa muda hanya sekali, manfaatkan dan optimalkan dengan sebaik mungkin.
Karena masa ini takkan pernah kita ulangi lagi.
Sumber : My Life My Adventure /
Karya: Ahmad Rifa’i Rif’an
Tidak ada komentar:
Posting Komentar