Suatu
hari Anda sarapan bersama di rumah. Anak perempuan anda
tiba-tiba tanpa sengaja menumpahkan kopi sehingga baju seragam anda kotor. Anda
lepas kendali, memaki-maki anak Anda sehingga dia
menangis. Kemarahan anda merembet kepada istri
karena menaruh cangkir kopi terlalu dekat ke anak Anda. Terjadi
debat kusir dengan istri anda.
Dengan
rasa jengkel, anda tinggalkan meja untuk ganti seragam.
Selesai ganti pakaian, anda melihat anak anda
masih menangis dan bersiap untuk pergi sekolah tanpa
menyelesaikan sarapannya. Ia juga sudah ditinggalkan mobil jemputan.
Istri anda sudah balik ke kamar karena ia ada acara dengan teman-temannya pagi
itu.
Anda bergegas ke mobil dan berteriak kepada anak anda
untuk segera naik mobil. Anda terpaksa mengantarnya
ke sekolah.
Kemudian ngebut karena terlambat. Sialnya waktu
memotong jalan, anda dihentikan polisi dan terpaksa
damai dengan memberikan imbalan Rp. 20.000,-. Sampai di sekolah,
anak anda langsung lari dari mobil tanpa mengucapkan
sepatah kata-kata. Setelah berjuang keras, akhirnya anda tiba
di antor terlambat 20 menit. Pada saat itu, anda baru sadar bahwa anda lupa membawa tas kerja anda.
Anda memulai hari itu dengan kejadian yang
menjengkelkan. Ketika waktu berlanjut, semua keadaan
seolah-olah berubah menjadi semakin kacau.
Sore hari, anda pulang ke rumah dengan lesu. Disambut suasana "dingin"
dari istri dan anak anda. Semua itu terjadi
karena reaksi atau respon yang anda lakukan di pagi hari.
Mungkin
kita pernah mengalami kejadian serupa. Kesialan diikuti berbagai kesialan lainnya. Hal-hal yang tidak
menyenangkan datang silih berganti. Hal itu bisa berupa stress, rasa
kurang bahagia dan kemarahan yang mengakibatkan putus
hubungan persahabatan. Akhirnya, hidup terasa sebagai suatu beban,
menyebalkan dan kadang sangat menyakitkan.
Coba cermati contoh kasus
tersebut. Mengapa anda mengalami hari-hari yang menyebalkan?
(a) Apakah karena kopi tumpah di baju seragam anda?
(b) Apakah karena anak anda yang menyebabkannya?
(c) Ataukah karena Pak Polisi yang menilang anda?
(d) Atau akibat perilaku anda sendiri?
Jawabannya
adalah d. Sesungguhnya anda bisa mengendalikan reaksi anda pada kejadian
tersebut. Hanya reaksi spontan anda, yang mengakibatkan semua itu terjadi.
Anda bisa merubah situasi menyebalkan itu menjadi lebih menyenangkan dengan
menerapkan rumus 90: 10. Artinya, 10% dari kehidupan kita berupa
"takdir" yang harus diterima, dan 90% lainnya, disebabkan oleh
reaksi anda terhadap berbagai tekanan dan kejadian yang menimpa Anda.
Kita
tidak bisa mengendalikan 10% faktor takdir.
Anak tidak sengaja menumpahkan kopi, mobil mogok.
Jadual penerbangan terlambat sehingga seluruh rencana
kerja menjadi kacau, dan terjebak dalam kemacetan lalu
lintas. Ini realita yang tidak bisa dikontrol. Berbeda dengan
aspek 90% sisanya.
Anda bisa
mengendalikan dan mengatur reaksi atau respon yang akan anda
lakukan terhadap kejadian yang menimpa anda. Jangan biarkan berbagai
kejadian itu mengatur anda. Anda pasti bisa mengendalikan bagaimana reaksi atau
respon terbaik yang harus anda lakukan.
Berikut, contoh yang seharusnya anda lakukan. Kopi menumpahi
seragam anda.
Anak anda kaget bahkan terlihat akan menangis. Anda bisa
berkata, "Nak, tidak apa-apa cuma basah. Lain kali,
berhati-hati kalau sarapan." Anda segera ke kamar dan
mengganti baju seragam. Waktu anda kembali anda lihat anak anda
sudah selesai sarapan dan segera lari ke depan, menuju mobil
jemputan sambil melambaikan tangan kepada anda. Anda dan istri anda bisa
bercengkerama sebentar sebelum anda siap pergi ke kantor. Anda tiba di kantor 5
menit sebelum jam kerja, dengan gembira. Anda menyapa semua rekan
dan anak buah anda di sepanjang jalan menuju kamar kerja.
Anda mendapat pujian bos yang mengamati gerak gerik anda. Hari ini
sungguh menyenangkan.
Amati apa
perbedaan yang terjadi diantara dua skenario di atas. Semua dimulai dengan
kejadian yang sama, kopi tumpah (aspek 10%) yang tidak bisa anda
cegah. Namun hasilnya jauh berbeda, karena cara anda (aspek 90%) kejadian
tersebut berbeda.
Jangan bereaksi negatif terhadap suatu kejadian yang tidak
menyenangkan. Berikan reaksi yang positif, dan yakinkan bahwa hal itu tidak akan
merusak hari-hari anda selanjutnya. Namun,
apabila anda memberikan reaksi atau respon yang salah, maka pasti
akan berdampak buruk bagi anda selanjutnya.
Apa reaksi anda bila
terjebak kemacetan lalu-lintas?
Apakah membunyikan klakson mobil
sekeras-kerasnya.
Apakah dengan berlaku seperti itu kejadian
akan membaik?
Apakah detak jantung anda menjadi normal atau
sebaliknya?
Apakah orang lain peduli bila akhirnya anda terlambat
tiba di kantor 10-20 menit?
Mengapa anda
membiarkan kejadian tersebut merusak seluruh hari anda? Ingat rumus 90 :10.
Rahasia manfaat penerapan rumus 90 : 10 dalam kehidupan sehari-hari
itu sungguh luar biasa. Namun, sedikit diantara
kita yang memahaminya, sehingga jutaan orang menderita stress dan berbagai
macam masalah pribadi.
Sumber: http://barayavj.blogspot.com/2011/04/rahasia-rumus-9010.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar