Sebagai wanita, Anda pasti senang berbelanja, baik di toko retail dimana Anda bisa tawar-menawar harga, maupun di department store
yang membuat Anda rela menggesek kartu kredit untuk menebus tas seharga
10 juta rupiah. Namun seorang pelanggan bisa membatalkan rencana
belanjanya jika menerima perlakuan yang kurang menyenangkan dari pemilik
toko atau butik.
Karena itu, sebagai pemilik butik atau pun toko,
sudah sepantasnya Anda memberikan layanan istimewa untuk calon pembeli.
Cara terbaik untuk memberikan pengalaman belanja yang hebat untuk
pelanggan adalah dengan menyewa dan mendidik karyawan yang
mampu menggali informasi tentang kecenderungan pelanggan dan mengubah
pengetahuan tersebut menjadi layanan yang disesuaikan kebutuhan
pelanggan. "Jika Anda seorang merchandiser tanpa program
training, kemungkinan menciptakan pengalaman yang hebat untuk pelanggan
sangat sulit," ujar Paula Courtney, Chief Executive The Verde Group,
lembaga riset retail di Toronto, Kanada. "Melakukan kebijakan adalah
jantung dari sebuah bisnis dalam menciptakan pengalaman belanja yang
hebat."
Untuk Anda yang sedang merintis dunia bisnis, tips berikut mungkin perlu dipertimbangkan.
*
Buatlah desain toko yang menarik dan atmosfir yang menyenangkan. Secara
konsisten sediakan barang yang berkualitas, dan buat pelanggan merasa
mereka diperhatikan dengan menyediakan barang-barang
berkualitas terbaik.
* Ingat, (calon) pembeli adalah raja.
Karena itu bersikaplah sopan, perhatikan apa yang diinginkan atau
dicari pelanggan. Kemudian tunjukkan kemauan untuk membantu, dan
dengarkan pertanyaannya.
* Bila Anda mengingat seorang pembeli yang datang kembali ke toko Anda, sapalah dia dengan ramah. Tanyakan, misalnya, bagaimana cake
yang dulu dibeli? Jenis apakah yang disukainya? Tanyakan siapa namanya,
dan sebutlah namanya setiap kali Anda berbincang dengannya. Pelanggan
senang jika pemilik toko mengingat dirinya, apalagi namanya.
*
Dengan sabar jelaskan dan beri saran mengenai barang yang ingin dibeli
pelanggan, misalnya merek mana yang lebih berkualitas daripada merek
lainnya. Bantu pelanggan dengan menemukan barang yang dicari, dengan
mencek apakah stok barang tersebut masih tersedia.
* Jangan terjebak dengan pertanyaan pelanggan, dan hindari memberikan feedback yang negatif. Seorang rekan Kompas.com
pernah membatalkan membeli jam tangan dengan harga puluhan juta hanya
karena saat ditanya model mana yang lebih bagus untuk dirinya, sang
penjaga butik mengatakan, "Yang emas itu enggak cocok buat Ibu, kan Ibu
item." Ouch...! Akan lebih baik jika Anda mengatakan, "Yang perak ini terlihat manis untuk Ibu."
*
Bila antrian pembeli akan membayar sudah cukup panjang, tawarkan untuk
melakukan proses pembayaran lebih cepat. Misalnya, menerima pembayaran
dari pembeli yang sedang ada di tengah antrian, jika ternyata membawa
uang pas sejumlah total pembelian.
* Pembeli menemukan sepatu yang
diidam-idamkannya, namun sepatu tersebut memiliki sedikit cacat?
Tawarkan bantuan, misalnya memperbaiki cacat tersebut, atau memberikan
diskon sekian persen. Bantuan kecil seperti ini akan selalu diingat
pelanggan. Ingat, menurut hasil riset, empat dari lima orang rata-rata
akan menyampaikan kepada tiga orang lain tentang pengalaman berbelanja
yang menyenangkan.
* Jangan menempel terus di samping pengunjung
toko sambil memandangi penampilan pengunjung tersebut dari atas ke
bawah. Mintalah karyawan Anda untuk tidak melakukan hal tersebut
karena tidak sopan. Selain itu, minta penjaga toko untuk tidak bercanda
hingga terbahak-bahak dengan penjaga toko sebelah yang juga sedang
menganggur.
* Bila pengunjung menanyakan sesuatu barang yang tidak
tersedia di toko Anda, sampaikan penyesalan Anda dengan mengatakan,
"Maaf, Mbak, kami tidak menyediakan barang tersebut. Mungkin ada yang
lain yang ingin dicari?" Perhatikan intonasi suara Anda, jangan sampai
memberikan kesan jawaban Anda justru mengatakan, "Sori ya, kami enggak
punya barang seperti itu!"
* Bila Anda atau karyawan memang
diharuskan menyapa pengunjung, lakukan hal tersebut sambil menatap
matanya. Jangan biarkan karyawan berteriak-teriak, "Lihat-lihat ke
dalam, Kak, banyak yang baru..." pada seseorang yang sedang lewat, namun
matanya jelalatan ke arah lain. Pengunjung tahu sapaan seperti ini sama
sekali tidak tulus.
* Bila pengunjung tak jadi membeli barang,
jangan langsung meninggalkannya seolah ia orang yang sangat tidak
berharga. Sampaikan terima kasih atas kunjungannya, lalu tunggu hingga
ia berlalu, baru Anda kembali menyibukkan diri dengan hal lain.
Sumber: kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar