1. Being the richest man in
the cemetery doesn't matter to me. Going to bed at night saying we've
done something wonderful, that's what matters to me
Uang dan
kekayaan bukanlah segala-galanya bagi Steve Jobs. Hal ini terbukti dari
kesederhanaan dirinya. Walaupun seharusnya dia menerima gaji Rp1
triliun dalam setahun, dia hanya meminta digaji US$1 per tahun.
Lalu,
meski didaulat sebagai orang terkaya di dunia ke-136 oleh Majalah
Forbes, Steve tetap bersahaja dengan lebih senang memakai kaos
turtleneck hitam, blue jeans dan sepatu olahraga. Rumahnya pun tidak
seperti layaknya rumah seorang miliuner lainnya karena tidak diisi oleh banyak perabotan.
Hal paling penting bagi Steve adalah; Apa saja yang sudah dia lakukan untuk kebaikan dirinya, keluarganya, dan terutama dunia.
2. And the most important, have the courage to follow your heart and intuition
Menjadi
seorang CEO ataupun pemimpin membutuhkan banyak nyali untuk memutuskan
sesuatu, hingga menyusun plan-plan untuk membawa perusahaan terus
berkembang di kemudian hari.
Steve Jobs membuktikan dengan
membangun Apple dari nol hingga menjadi perusahaan besar. Serta membeli
perusahaan kecil Pixar yang pada akhirnya banyak menginspirasi dunia
dengan film-film animasi 3D seperti Toy Story, dan Finding Nemo.
Jadi, jika Anda mulai ragu dalam memutuskan sesuatu, kembalilah pada kata hati dan intusi.
3. Your time is limited, so don't waste it living someone else's life
Tidak
bergantung pada orang lain adalah prisip hidup Steve Jobs. Meski sudah
divonis dengan penyakit kanker pankreas pada tahun 2008 silam, Steve
tidak lantas beristirahat dan menghabiskan waktu untuk berobat ke
dokter.
Sebaliknya, Steve lebih memilih untuk terus bekerja dan
berinovasi. Dia percaya bahwa semua manusia akhirnya akan mati. Maka
dari itu, setiap detik kehidupannya yang tersisa digunakan semaksimal
mungkin untuk berinovasi.
Apalagi, kala itu (tahun 2008), ia
masih punya mimpi untuk menciptakan mahakarya teknologi seperti iPod,
dan iPad. At the end, dua gadget tersebut pun akhirnya berhasil rampung
sebelum Steve meninggal dunia.
4. You can't connect the dots looking forward; you can only connect them looking backwards
Ajaran Zen mungkin menjadi salah satu inspirasi Steve Jobs dalam menjalani hidup.
Ya!
Bagi Steve, Apa yang Anda lakukan, itulah yang Anda terima! Karenanya,
jika Anda berpikir untuk mencapai tujuan hidup dan menjalaninya, yang
harus Anda lakukan adalah melihat menyambung titik dari apa yang sudah
dilakukan sebelumnya.
Belajarlah dari kesalahan, maka dari situ Anda akan menemukan jalan keluarnya.
5. Stay hungry, stay foolish
Yang
terakhir adalah moto yang selalu menjadi pegangan hidup dari seorang
Steve Jobs. Moto yang ia temukan pada sebuah katalog Whole Earth pada
sekitar tahun 80-an ini memiliki arti jangan terlalu mudah puas akan hal
yang Anda lakukan, dan selalu belajar hal-hal baru.
Ya! Sadarkah
Anda, bahwa kita seringkali cepat puas akan sebuah pencapaian yang
sudah didapatkan? Lalu sadarkah Anda, bahwa saat merasa puas, Anda pun
jadi malas untuk belajar hal-hal baru?
Maka dari itu janganlah
Anda terperangkap pada satu titik saja, teruslah berkembang dan
menyempurnakan pekerjaan tersebut. Janganlah mudah puas akan diri Anda
dan ilmu yang dimiliki sekarang. Cari tahulah hal-hal baru di
sekeliling! Siapa tahu dari situ, Anda malah menemukan passion yang
sebenarnya.
Sumber : beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar